Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Russia Pamer Kekuatan Militer dengan Menghajar ISIS di Syria (1)

26 Oktober 2015   23:34 Diperbarui: 27 Oktober 2015   01:10 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mayjend. Poroshenko, juru bicara Kemenhan Rusia menyatakan : Hari ini (30 Sept. ’15) pesawat militer AU Rusia melakukan serangan pada titik-titik tertentu pada 8 target ISIS di Syria, dengan total 20 pesawat. Dalam 24 jam telah melakukan 53 sorti memukul 72 target, sebagian besar depot senjata dan amunisi serta infrastruktur lainnya.

Serangan udara ini dilakukan dengan gaya militer lama Rusia yang konsisten dengan serangan operasi militer yang tiba-tiba, cepat, dan dasyat.   

Dalam melakukan kampanye udara, tujuan Putin jelas untuk membantu memperkuat pegangan pemerintahan Syria di wilayah yang masih dikuasai dan tidak dapat melengseran Assaqd dengan paksa. Rusia juga ingin mendorong pembicaraan politik yang bisa melestarikan negara Syria dan memungkinan Moskow untuk melindungi kepentingannya di kawasan tersebut.

Pada saat yang sama, Rusia mengumumkan bahwa serangan udara akan terus berlanjut, dan intensitasnya akan meningkat. Seraya serangan udara terus berlanjut, pesawat militer AU-Rusia mengempur Kegubernuran Idlib dan Latak di Provinsi sebelah barat laut. Dan Provinsi Al-Raqqah di sebelah timur dan Homs di bagian tengah (Syria).

Pusat-pusat komando, gudang senjata dan amunisi, tempat latihan, dan pusat-pusat produksi senjata pasukan ekstrimis semua menjadi sasaran serangan militer Rusia.

Serangan udara Rusia secara bertahap terus ditingkatkan. Beberapa minggu lalu mereka memobilisasi tiga bersaudara pesawat dari perusahaan Sukhoi, yang tertua Su-24 yang sudah sangat berpengalaman dan telah digunakan dalam medan peperangan sebenarnya, jadi mempunyai pengalaman penuh dalam pemanfaatannya.

Selain itu dikerahkan juga, Su-25 pesawat pembomb yang dapat melakukan berbagai operasi pada altitute rendah. Su-34 pesawat tempur model baru untuk penyerangan dengan kapasitas tinggi, dan memiliki radius tempur lebih luas. Sehingga bisa menggunakan semua persenjataan standar dan peralatan yang dimiliki oleh AU Rusia.

Dan yang terakhir, terlihat juga telah melakukan serangan maritim sebagai suatu model penting dengan meluncurkan rudal menyerang daratan dari laut dan dari udara, yang membentuk pola serangan gabungan udara-laut. Jadi ke depan kemungkinan jika ditemukan target di daratan, pasukan khusus bisa memandu serangan udara atau dari laut oleh AL.

Jadi kini, model pertempurannya telah menjadi model dari satu dimensi dari udara saja ke model dua dimensi udara dan laut/maritim. Untuk masa depan Rusia kemungkinan akan mencapai tiga dimensi sekali gus---darat, laut dan udara.

Pada 8 Oktober 2015, data menunjukkan dalam waktu kurang dari 10 hari operasi militer Rusia, telah dilakukan 112 serangan udara terhadap teroris Syria dan berhasil menghancurkan 40% infrastruktur ISIS. Dan ini dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Ini menunjukkan kekuatan tempur militer Rusia sekali lagi di mata dunia.

Pada 7 Oktober2015, rudal jelajah “Klub” yang paling canggih sebanyak 26 pucuk telah dilepaskan dari Laut Kaspia, rudal ini meluncur sejauh 1500 km melewati wilayah udara Iran dan Irak untuk menyerang 11 target ISIS dalam wilayah Syria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun