Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Russia Pamer Kekuatan Militer dengan Menghajar ISIS di Syria (1)

26 Oktober 2015   23:34 Diperbarui: 27 Oktober 2015   01:10 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Russia Pamer Kekuatan Militer Dengan Menghajar ISIS di Syria--Kecerdikan Diplomasi Putin (1)

PADA 30 September 2015, Rusia dengan cepat melakukan serangan udara terhadap pasukan ekstrimis di Syria. Ini menandakan dimulai intervensi militer Russia untuk Syria. Tindakan ini dipandang sebagai pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dingin bagi kekuatan militer  Rusia terhadap negara luar perbatasan mantan Uni Soviet.

Intervensi ini juga memungkinkan Rusia untuk memerankan dirinya sebagai pemain global utama, memproyeksikan kekuatan militernya jauh dari perbatasan.

Keberhasilan yang manakjubkan dalam misi serangan udara ini, tampaknya mengubah visi masyarakat internasional. Bahkan bagi pendapat umum dunia Barat, yang salama ini meragukan Rusia, kini terpaksa harus mengakui aksi militer Rusia yang proaktif ini merupakan prestasi luar biasa dalam berdiplomasi.

Federasi Dewan Rusia (Parlemennya Rusia) secara bulat menyetujui permintaan Presiden Rusia, dengan 162 suara mendukung, tidak ada yang abstain, tidak ada yang menentang.

Tanggal 30 September 2015, jam 11 pagi, Federasi Dewan Rusia sepakat untuk memberikan mandat kepada Presiden Vladimir Putin hak untuk memobilisasi pasukan keluar negeri.

Putin hanya membutuhkan 40 menit dalam mengajukan usulan resmi menjadi final. Otorisasi ini ditargetkan pada Syria.

Kemudian Kantor Kepresidenan Republik Arab Syria mengkonfirmasi,  Presiden Syria, Bashar al-Assad menulis surat kepada Presiden Putin, dengan mengungkapkan permintaan Angkatan Udara Rusia untuk masuk ke wilayah Syria dan menyerang terorisme.

Melihat saat ini, teroris internasional yang aktif di dalam Syria dan negara-negara tetangga sekitarnya, satu-satunya metode yang benar untuk menyerang teroris adalah dengan serangan pendahuluan (preemptive strike).

Hanya berselang 2 jam setelah Federasi Dewan Rusia resmi mengesahkan otorisasi resolusi Putin untuk memobilisasi militer keluar negeri, dilaporkan AU Rusia telah melepaskan gelombang pertama serangan udara di Syria, beritanya mucul diberbagai media.

Tepat jam 1 siang tanggal 30 Septembber 2015, Reuters yang pertama merilis adegan keraguan pada serangan udara Rusia. Tapi tiga jam kemudian, Kementerian Pertahanan Rusia secara resmi mengumumkan Jet militer Rusia telah meluncur untuk operasi serangan udara terhadap organisasi ekstrimis yang dikenal dengan ISIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun