Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Intervensi AS Di Kepulauan Nansha atau Spratly Dan Laut Tiongkok Selatan Menjadi Perhatian Dunia (1)

29 Agustus 2015   08:10 Diperbarui: 29 Agustus 2015   08:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1951, di Konferensi San Francisco, Jepang menolak semua hak atas Kep. Spratly. Tidak ada resolusi dibuat untuk Kepulauan ini milik siapa. Pada tahun 1956, Filipina membangun pangkalan militer di North Danger Reef. Tahun 1961, Taiwan menduduki beberapa terumbu karang di bagian timur laut Kep. Spratly. Pada tahun 1969, AS mendidrikan Stasiun Radar di Kep. Spratly, tapi ditutup pada tahun 1971.

Pada tahun 1974, Tiongkok merebut kembali beberapa pulau di Kep. Paracel  (Xisha) yang diduduki oleh Vietnam Selatan. Pada tahun 1978, Tiongkok merebut kembali pulau atol di Spratly yang diduduki Vietnam Selatan.

Pada 21 Desember 1979, Malaysia mengklaim Swallow Reef dan mendirikan pangkalan disana. Pada tahun 1980 Malaysia kembali menduduki beberapa pulau karang di bagian selatan dan barat daya dari Kepulauan ini. Pangkalan ke-2 dibangun di Amboyna Cay, yang juga menjadi sengketa dengan Vietnam. Pada 1984, Brunei mengklaim Louise Reef terletak di bagian timur dari kepulauan ini.

Pada tahun 1988, terjadi bentrok antara AL Tiongkok dan AL Vietnam di Johnson Reef. Dua kapal perang Vietnam tenggelam dan 70 orang Vietnam tewas. Dan pasukan Tiongkok di asramakan disana.

Pada tahun 1991, Indonesia memprakarsai pertemuan pertama tahunan resmi “The South China Sea Workshop” (Lokakarya Laut Tiongkok Selatan) dari enam negara yang bermasalah dengan Kep. Sparatly untuk menemukan solusi damai bagi yang bersengketa. Malaysia mulai mengembangkan pariwitasa di pulau karang tesebut. 

Pada tahun 1992, negara ASEAN dan Tiongkok diserukan untuk menahan diri dalam mengklaim teritorial di Kep. Spratly.

Pada Nopember 1994, kooporasi raksasa minyak Exxon, AS menandatangani kesepakatan US$ 35 milyar untuk mengembangkan ladang gas di utara Pulau Natuna, yang sebagian daerah ini di klaim Tiongkok. Pada 25 Mei-4 Juni 2015, TNI-AU melakukan serangkaian latihan tempur dengan kode Jalak Sakti  di Kep. Natuna. Indonesia diberitakan akan mengelar latihan reguler dengan AS di dekat daerah yang jarang penduduk di kep. Natuna, daerah yang berada dalam kawasan Laut Tiongkok Selatan. Sebelumnya Indonesia-AS telah mengadakan latihan militer di Batam, sekitar 300 mil (480 km) dari Natuna.

Presiden Joko Widodo bulan lalu mengatakan bahwa klaim utama Cina untuk sebagian besar laut yang disengketakan tidak memiliki dasar hukum dalam hukum internasional, tetapi Jakarta ingin tetap menjadi "penengah" di salah satu sengketa teritorial yang paling tajam di Asia.

Pada 8 Pebruari 1995, Filipina menemukan patok beton Tiongkok di Mischief Reff yang terletak 200 km dari Pulau Palawan, Filipina. 20-28 maret 1995, Filipina menyita kapal nelayan Tiongkok dan awak kapal, serta menghancurkan patok beton yang didirikan Tiongkok di Mischif Reef.  

Pada 31 Maret 1995, Taiwan mengirim kapal patroli ke Kep. Spratly. Pada tahun 1995, Indonesia mengungkapkan keprihatinannya atas peta Tiongkok yang mengklaim kedaulatan atas bagian dari ladang gas Natuna Besar di selatan Kep. Spartly.

Perkembangan Terkahir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun