Namun, Goldman Sachs menggunakan nilai tukar yang lebih menguntungkan yang memungkinkan Yunani untuk menrima Euro. 8,4 milyar. Yang berarti kenyataanya Goldman Sachs meminjamkan kepada Yunani hanya Euro 1 milyar. Tapi jumlah uang ini tidak akan muncul dalam data statistik pada rasio utang publik Yunani pada waktu itu, karena akan dikembalikan dalam 10 sampai 15 tahun.
Ini berarti, dengan aliran pendapatan tunai ini, defisit anggaran nasional Yunani hanya 1,5% dari PDB. Yang pada kenyataanya oleh Biro Statistik Uni Eropa ditemukan setelah dihitung kembali pada tahun 2004, defisit Yunani sebesar 3,7%. Jadi sudah berada dibawa kriteria perjanjian Maastricht.
Data terkahir ditemukan anggaran yang nyata defisit Yunani pada saat itu 5,2% jauh diatas PDB yang ditetapkan 3%.
Kelihaian Goldman Sachs sangat meyakinkan, seolah “menarik wool” (mempersona) semua pemimpin Eropa, yang pada gilirannya berterima kasih kepada Goldman Sachs pada saat itu. Mereka tidak sadar telah ditanamkan Bom Waktu tersembunyi yang akan meledak pada krisis kali ini.
Sebenarnya pada kenyataannya, Yunani tidak memenuhi syarat untuk bergabung dengan Uni Eropa pada saat itu, apalagi zona euro. Saat itu ekonomi Eropa sedang berkembang, dan AS bersaing untuk pasar Eropa. Jadi AS memanfaatkan NATO untuk memperluas pengaruhnya kearah timur dan memperluas Uni Eropa kearah timur juga dengan itu. Karena itu tak terelakkan ekspansi ganda yang ke arah timur ini akan berbagi kepentingan dalam beberapa hal, tetapi juga tidak terelakkan akan terjadinya tabrakan kepentingan yang akan terjadi.
Diatas utang ini, Goldman Sachs merancang banyak cara untuk mengumpulkan kekayaan yang tidak akan menaikkan rasio utang untuk Yunani. Misalnya , menggadaikan laba masa depan seperti lotere dan pajak airline atau maskapai nasional, dengan imbalan uang tunai. Dalam pertukaran hipotek uang tunai muncul dalam statistik penjualan daripada utang.
Dengan kata lain, sekuritas kredit perbankan, dengan sendirinya Goldman Sachs tidak menyediakan layanan ini dan pinjaman gratis. Dalam hal ini Goldman Sachs mendapat komisi hingga 300 juta euro.
Goldman Sachs jelas tahu Yunani akan menghadapi kesulitan ekonomi yang pada akhirnya akan menyebabkan ketidak mampuan untuk memenuhi pembayaran, jika mereka menggunakan metode ini untuk bergabung dengan zona euro. Untuk memastikan kembalinya investasi, Goldman Sachs membeli CDS (Credit Default Swap) asuransi senilai 1 milyar euro selama rencana pemabayaran 20 tahun dari sebuah bank Jerman.
Dengan cara ini, Goldman Sachs bisa meminta perusahaan asuransi untuk menutupi kekurangan jika ada masalah pembayaran utang muncul kelak. Ini berarti currency swap Goldman Sachs telah diracang yang sudah terikat dengan Yunani dengan lembaga pembiayaan Jerman.
Perlu diketahui bahwa Jerman adalah negara terkemuka di zona euro, sebagai pesaing kuat buat AS dalam perdagangan internasional.
Utang yang disebut diatas adalah untuk pembayaran tahun 2010, Goldman Sachs menyatukan semua dana hedgenya dan menjual dengan harga murah dalam euro, yang menyebabkan kepanikan di pasar dan membuat rumor tentang kebangkrutan Yunani kemana-mana. Dengan ekspekatasi pasar dari krisis utang pemerintah Yunani dan devaluasi euro oleh DBS sebesar tiga kali lipat. Bom waktu yang disembunyikan Goldman & Sachs selama 10 tahun telah meledak dengan adanya krisis Yunani, dan menyebabkan krisis keuangan global.