Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Drone UAV Pesawat Nirawak Alat Perang Masa Depan (1)

30 Juni 2015   13:44 Diperbarui: 30 Juni 2015   13:44 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengamat militer mengatakan bahwa X-47B UCAV (Unmanned Combat Aerial Vihicle), kini berkemampuan dalam memperoses teknologi informasi sangat besar. Tingkat kecerdasannya telah mencapai ketingginan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pesawat ini bisa lepas landas secara otomatis, mencari target otomatis, mengevaluasi sasaran secara otomatis, dan menyerang sasaran secara otomatis, dan membuat kajian ke-effektifan secara otomatis. Jadi keseluruhan proses benar-benar nirawak.

Saat ini AS telah menetapkan jalur pengembangan sistem UAV untuk generasi berikutnya, berencana untuk meningkatkan sejumlah besar UAV yang berkemampuan untuk melakukan misi offensif udara-ke-darat selama 10 tahun ke depan. Juga meningkatkan drone dengan bersifat stealth dan stealth radar, scouting yang terintegrasi dan berkemampuan tempur seperti drone “Global Hawk” dan “Predator”.

Menurut laporan dari situs UAS Vision, pada 9 Januari 2015, seri drone RQ-4 “ Global Hawk”  milik  AU-AS telah mencatat rekor baru dengan terbang selama 781 jam dalam satu minggu. UAV ini merupakan yang paling maju dari AU-AS dan bahkan dunia, dipersenjatai dengan tiga perangkat pengintai, termasuk radar sintetik aperture*1, kamera TV dan detektor inframerah, serta peralatan pertahanan perang elektronik dan perangkat komunikasi digital.

(*1 , Synthetic Aperture Radar (SAR), radar yang biasa digunakan untuk airbone/spacebone, radar pencari jalur penerbangan dari platform untuk menstimulasikan antena besar atau terbuka secara elektronik, yang menghasilkan citra pengindaeraan jauh resolusi tinggi) 

Pesawat ini bisa lepas landas dari wilayah AS dan melakukan pengawasan (surleillace) di mana saja di dunia dengan kecepatan terbang maksimum 740 km/jam, dengan jarak tebang 26 ribu km dan daya terbang tahan hingga 42 jam.

Menurut test data daya tahan terlama Global Hawk 48 jam, untuk terbang selama 2 hari. Bagi pesawat berawak untuk terbang dua hari siang malam akan sulit dilakukan seorang pilot, tidak perduli seberapa trampil dan baiknya kondisi pilot untuk melakukannya. Si pilot tidak mungkin untuk tidak makan, minum, tidur dan bahkan untuk  buang air sekalipun. Kebutuhan seorang pilot seperti ini sangat sulit untuk bisa diatasi.

Tuntutan UCAV Dan Perlombaan Negara-Nagara

UCAV atau Drone tempur harus berkemampuan untuk bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam medan perang, bahkan ini masih belum cukup. Perlu juga memprediksi apa yang akan terjadi dan mengkombinasikan semua petunjuk bersama-sama.

Biasanya antena satelit ditempatkan di dalam dom besar dan pada UCAV perangkat ini ditempatkan di ruang kokpit yang biasa pada pesawat berawak untuk pilot, perangkat ini pada dasarnya dapat men-transfer informasi kembali ke semua sudut di bumi melalui setiap satelit.

UAV General Atomic MQ-1 Predator, General Atomic MQ-9 Reaper dan UAV lainnya milik AU-AS telah memperoleh keberhasilan yang menakjubkan di medan perang Afganistan dan Irak.

Pengembangan UAV dan UCAV menjadi eksplorasi untuk transformasi model perang AS, orang Amerika sedang berpikir untuk perang nirawak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun