ISIS Organsiasi Yang Taktikal
Pengamat Timteng menilai ISIS, organsiasi yang sangat taktis, dari sejak pertama sudah terus berkembang. ISIS tidak berusaha mengambil alih setiap wilayah Syiah, hanya daerah-daerah yang tradisonal dikuasai Sunni yang diambil alih agar bisa didukung dan diterima oleh penduduk setempat. Mereka sadar jika mereka menyerang wialyah Syiah, mereka akan menghadapi serangan ganas dari Iran saat menyerang tempat tersebut.
Melihat kenyataan dari karakteristik perang tersebut sebenarnya merupakan perpanjangan dari perang saudara dalam Islam. Ini merupakan kontes antara Sunni dan Syiah. Demikian menurut analis militer dan pengamat tentang Timteng.
Majalah “Focus” Jerman menuliskan : empat tahun lalu Obama menarik pasukan AS dari Irak dengan harapan Irak dapat berupaya menyelesaikan masalahnya sendiri.Tapi nyatanya perang Irak tidak benar-benar berakhir, dengan adanya kekosongan kekuasaan setelah pasukan AS ditarik keluar justru memberi ruang bagi kekuatan ekstrimis dan terrorisme merembes ke dalam. Namun kekuatan ekstrimis ISIS yang berkesempatan berkembang dengan cepat.
Kelahiran dan perkembangan ISIS erat hubungannya dengan runtuhnya pemerintahan Saddam Hussein, pengamat percaya jika pemerintahan Saddam masih berkuasa tidak akan ada ISIS.
Demikian juga dengan runtuhnya pemerintahan Saddam dan andaikata Obama tidak keluar begitu saja dengan tidak bertanggung jawab dari Irak, maka situasi tidak akan menjadi seburuk sekarang.
ISIS Merasuk Ke Barat
Kini ISIS terus berekspansi, selain karena kekosongan kekuasaan lokal, tetapi mengapa itu bisa terjadi hingga ketingkat dimana sekarang menjadi suatu yang ditakuti Barat ?
Pada 19 Mei 2015, polisi Kanada telah berhasil menangkap 10 pemuda di Bandara Internasional Montreal Pierre Elliot Trudeau, yang diyakini akan menuju Irak dan Syria untuk bergabung dengan oganisasi ektrimis ISIS.
Tiga hari kemudian, pada 22 Mei 2015, FBI telah menahan 2 orang di California Selatan yang diduga akan meninggalkan AS untuk bergabung dengan ISIS.
CNN Indonesia melaporkan Maret lalu, Prancis : ada 10 ribu orang Eropa akan bergabung ISIS di 2015.