Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilemma AS Dalam Meng-Eleminasi ISIS (1)

14 Juni 2015   08:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tgl. 9 & 10 juni ini, compas.com memuat artikel tentang situasi kota Mosul di Irak dibawah kotrol ISIS : Mengintip Kehidupan Kota Mosul di Bawah Kendali ISIS (1) dan hari berikutnya memberitakan : AS Menambah Jumlah Pelatih Militer di Irak . Berikut penulis coba melukiskan gambaran situasi terakhir perkembangan situasi yang diberitakan media luar dan pandangan pengamat serta beberapa analis milter seperti berikut.

Hanya beberapa minggu lalu, kota penting Ramadi di Irak dan kota kuno Palmyra di Syria jatuh ke tangan organsisasi ekstrimis ISIS menjadi berita menggemparkan dunia.  Bagaimana ISIS bisa dengan waktu singkat menguasai kota-kota baru ?

“Wall Street Journal” AS melaporkan, jatuhnya kota-kota di Irak dan Syria mengungkapkan kelemahan AS dalam menumpas ISIS. Sebelum kota Ramadi jatuh, pasukan Keamanan Irak (ISF) dan milisi Sunni telah berjuang dalam pertempuran berulang-ulan dengan ISIS berbulan-bulan.

Pada 15 May 2015, para saksi mata mengklaim telah melihat bendera ISIS berkibar diatas gedung pemerintahan Irak. Setelah Ramadi jatuh ke tangan ISIS, maka wilayah ISIS telah melebar hanya berjarak 100 km dari Bagdad, dengan sejumlah besar peralatan militer pemerintah Irak ditinggalkan. Kini api sudah mendekati Bagdad. 

Meskipun menurut AS berhasil menghancurkan kepemimpinan ISIS, tapi ISIS terus melakukan serangan balik untuk kedua sisi timur dan barat, dengan kekuatan yang terus tumbuh. Jadi apa yang menjadi kelemahan AS dan dimana kekuatan ISIS ?

Untuk mendapatkan jawaban ini, penulis akan coba menggambarkan keadaan yang didapat dari laporan media luar dan dalam negeri, serta pendapat analis Timteng dan analis ahli stretegi perang yang memberi analisanya tentang hal tersebut.

  Penyerangan terhadap Palmyra merupakan kejadian pertama bagi ISIS dengan menguasai kota secara langsung dari tangan militer Syria. Sebuah organisasi yang mendedikasikan untuk mengamati perang di Syria melaporkan, ISIS telah mengontrol lebih dari setengah wilayah Syria.

Menurut laporan Reuters, pada 15 Mei 2105, militan ISIS menyerang dengan ganasnya Distrik Mal’ab Ramadi, hingga berhasil menguasai distrik ini. Militan ISIS menyerang bergelombang dengan bom bunuh diri ke garis pertahan militer Irak, sehingga menyebabkan banyak tewasnya tentara ISF dan milisi Sunni.

Menurut pengamat Timteng, dengan berhasil direbutnya Ramala oleh ISIS, yang sudah dekat dengan Bagdad ibukota Iraq. Mengapa pertahanan militer Irak bisa runtuh seketika ?  Hal ini karena ISIS menggunakan metode tempur khusus yang tidak mudah untuk mempertahankan diri, mereka menggunakan pembom bunuh diri, dengan orang mengendari truk penuh dengan bahan peledak, dengan serangan bertubi-tubi dan serangan brutal lainnya. Metode serangan ini yang membuat militer Irak tidak bisa mempertahankan diri dan menimbulkan ketakutan besar, sehingga militer Irak melarikan diri.

Dengan lepasnya Ramadi, PM Irak, Haider al-Abadi memerintah ISF untuk mempertahankan semua pangkalan di Gubenuran Al Anbar, untuk menjaga garis sabuk gurun tidak hilang sama sekali. Seraya mengatakan sedang memobilisasi bala bantuan.

Nampaknya ISIS memang sudah fokus mengicar pada distrik ini, dalam pandangan mereka Ramadi adalah wilayah tradisional mereka.

Ramadi merupakan ibukota Gubenuran Al Anbar, berjarak hanya 110 km dari Bagdad—ibukota Irak. Jika ISIS bisa mengendalikan daerah ini, akan sangat mempengaruhi jalur suplai militer Irak, dan dapat memperlambat kecepatan mereka mengklaim wilayah yang tersebut. Memang sejak April tahun ini kontes sekikar Ramadi antara kedua belah pihak telah menjadi makin intens.

Dengan keberhasilan merebut Ramadi, ISIS terus merasuk kesebelah timur, demikian juga dari Fallujah, ISIS terus mendorong ke timur hingga benar-benar mendekati Bagdad.

Saat ini, militer Irak berkumpul di pangkalan militer Habbanniyah kira-kira 20 km dari Ramadi, untuk mempersiapkan merebut kembali Ramadi. Aliansi melawan kekuatan ekstrimis pimpinan AS juga sudah melakukan serangan udara terhadap sasaran kekuatan ekstrimis pada 20 Mei 2015.

Militer Irak dan milisi melakukan serangan balik terhadap ISIS di barat Al Anbar pada 23 Mei, setelah melalui pertempuran sengit berhasil merebut kembali kota Husaybah, kira-kira 7 km dari Ramadi.

Seorang analis militer AS, Peter Mansoor mengatakan : “ Saya khawatir, angkatan bersenjata Irak yang sudah hancur tahun lalu, mengharuskan AS akan memerlukan waktu lama untuk membangun mereka kembali ke titik dimana mereka dapat merebut kembali kota besar seperti ini (Ramadi).

Selain di Irak, perang  melawan kekuatan ekstrimis di Syria juga memanas. Mulai dari 13 Mei 2015, ISIS melakukan serangan yang sengit terhadap Palmyra. Reuters merilis video pada 21 Mei, yang menunjukkan kelompok ekstrimis ISIS menyerang dan merebut ladang minyak di Syria tengah, sekitar 40 km timur laut dari kota kuno Palmyra. Dalam video tersebut, pasukan ekstrimis dapat dilihat menembaki tentara Syria, juga menmbaki sebuah pangkalan militer di dekat Palmyra.

Pada 21 Mei 2015 pagi, ISIS mengumumkan mereka telah merebut dan mengotrol penuh kota kuno Palmyra yang sudah berumur 2000 tahun, banyak kalangan yang sangat menguatirkan hal ini. Dunia menguatirkan apakah ISIS akan menghancurkan bangunan bekas Romawi kuno di Palmyra? Situs kuno yang sangat megah, terutama situs dengan simbol manusia dan hewan, yang bisa dianggap suatu penyembahan berhala, yang sangat dibenci oleh ISIS.

Palmyra kono yang bernilai sejarah tinggi, terletak di persimpangan antara Damaskus dan Homs. Siapapun yang mengotrol Palmyra memiliki pengaruh atas perang di Syria.

Palmyra termasuk dalam ruang lingkup tradisional faksi Sunni, sudah sejak lama menjadi satu pangkalan  bagi pemerintahan Syria di timur laut Damaskus dari serangan oposisi. Secara strategis kota ini telah pernah terlepas beberapa kali. Pihak manapun yang kuat dan menentukan bisa merebut tempat ini.

Yang lebih menguatirkan, ISIS telah mengotrol hampir setengah dari wilayah Syria, tetapi juga menguasai sebagian besar wilayah Irak. Meskipun sebagian besar tempat yang dikuasai ISIS adalah gurun yang tidak berpenghuni, tapi memiliki sumber daya minyak dan gas di negara tersebut.

Beberapa pengamat Timteng, ISIS secara finansial telah mengalami kesulitan besar setelah kehilangan Tamiyah, maka mereka bersedia mengerahkan begitu banyak pasukan untuk menyerang tempat yang jauh dari pusat populasi, sebuah kota kuno di pedalaman seperti itu. Sebagian pengamat memperkirakan ISIS ingin mencopot relik peninggalan sejarah ini untuk dijual di pasar gelap barang antik untuk menambah kekurangan finansial mereka.

Setelah mengambil kendali Ramadi dan Palmyra, ISIS tidak memperlambat gerak majunya. Sebuah organisasi milisi pro pemerintahan Irak melaporkan pada 21 Mei 2015, ISIS telah menembus garis petahanan ISF yang sudah di posisi sebelah timur Ramadi, dan garis depan sudah dalam keadaan darurat.

Mulai dari awal bulan April, sekitar 8000 orang telah melarikan diri dari Ramadi dan pengungsi dari Al Anbar melarikan diri ke Bagdad, kekacauan, kekerasan dan teror membanjiri jalan-jalan. Peluru dan bom ditembakan ke rumah-rumah secara acak, sehingga menimbulkan korban.

Pada 21 Mei 2015, salah satu pelabuhan di perbatasan terakhir Syria yang dikenal sebagai Al-Waleed di Syria, di perbatasan Irak dan Syria direbut ISIS, dan pos diperbatasan Al-waleed Irak juga lepas.

Serangan udara gabungan yang di mulai pada September tahun lalu, telah melakukan lebih dari 2.200 misi di Irak dan lebih dari 1.400 misi di Syria. Pengambilan Kobane di perbatasan Turki dan Syria, pernah dianggap sebagai hasil dari serangan ini, tetapi situasinya tiba-tiba berbalik.

Menurut laporan, militan ISIS saat ini telah maju ke daerah Husaybah, dan pangkalan AU Habbaniyah sekitar 80 km sebelah barat Bagdad. Minggu berikutnya Irak menyatakan dalam keadaan darurat perang nasional, karena ibukota negara Bagdad berada dalam ancaman untuk diserang.

Pengamat memperhatikan, ISIS yang telah tenang selama hampir setengah tahun, kini sekali lagi mulai maju perang. Saat ini, di medan perang Irak sekitar 80% wilayah Al Anbar telah diduduki ISIS.

Hampir setengah wilayah Syria dikendalikan ISIS. AS dan sekutunya seperti kita ketahui telah melakukan serangan udara selama 10 bulan terhadap ISIS. Menurut laporan “The Guardian” Inggris, kepala ISIS, abu Bakr al-Baghdadi telah terluka dalam serangan udara jet AS, dan ISF mengatakan komadan kedua ISIS, Abu Alaa al-Afari telah berahsil ditembak, ia juga sebagai kepala keuangan ISIS telah berhasil dieksekusi oleh pasukan khusus AS.

Meskipun kepemimpinan mereka terlihar hampir sepenuhnya hancur, tapi ISIS terus melakukan serangan balik untuk kedua arah timur dan barat, dengan kekuatan yang terus tumbuh . Lalu timbul pertanyaan, dimana letak kelemahan dari AS ? Dan apa yang membuat ISIS tetap kuat ?

(Bersambung ...)

 

Sumber : Media Tulisan & TV dalam dan Luar Negeri

http://internasional.kompas.com/read/2015/06/09/04200071/Strategi.AS.terhadap.Irak.Belum.Rampung?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

http://internasional.kompas.com/read/2015/06/09/18403701/Mengintip.Kehidupan.Kota.Mosul.di.Bawah.Kendali.ISIS.1.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news#komentar

http://nasional.kompas.com/read/2015/06/09/19281881/BNPT.ISIS.Masalah.Internal.Irak.dan.Suriah.Tak.Ada.Hubungan.dengan.Indonesia?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

http://internasional.kompas.com/read/2015/06/09/18403701/Mengintip.Kehidupan.Kota.Mosul.di.Bawah.Kendali.ISIS.1.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

http://internasional.kompas.com/read/2015/06/09/18584721/Mengintip.Kehidupan.Kota.Mosul.di.Bawah.Kendali.ISIS.2.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

http://internasional.kompas.com/read/2015/06/09/19125321/Mengintip.Kehidupan.Kota.Mosul.di.Bawah.Kendali.ISIS.3.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

http://internasional.kompas.com/read/2015/06/11/06555841/AS.Menambah.Jumlah.Pelatih.Militer.di.Irak?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150310070038-134-37905/perancis-10-ribu-orang-eropa-akan-bergabung-isis-di-2015/

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/09/saudi-unveils-900km-fence-along-iraq-border-201496154458789238.html

http://www.ibtimes.com/saudi-arabia-building-600-mile-long-great-wall-along-iraqi-border-keep-isis-bay-1785518

http://www.news.com.au/world/middle-east/saudi-arabia-building-massive-fence-along-iraqi-border-to-keep-out-is-jihadists/story-fnh81ifq-1227185582313

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun