Setelah mengambil kendali Ramadi dan Palmyra, ISIS tidak memperlambat gerak majunya. Sebuah organisasi milisi pro pemerintahan Irak melaporkan pada 21 Mei 2015, ISIS telah menembus garis petahanan ISF yang sudah di posisi sebelah timur Ramadi, dan garis depan sudah dalam keadaan darurat.
Mulai dari awal bulan April, sekitar 8000 orang telah melarikan diri dari Ramadi dan pengungsi dari Al Anbar melarikan diri ke Bagdad, kekacauan, kekerasan dan teror membanjiri jalan-jalan. Peluru dan bom ditembakan ke rumah-rumah secara acak, sehingga menimbulkan korban.
Pada 21 Mei 2015, salah satu pelabuhan di perbatasan terakhir Syria yang dikenal sebagai Al-Waleed di Syria, di perbatasan Irak dan Syria direbut ISIS, dan pos diperbatasan Al-waleed Irak juga lepas.
Serangan udara gabungan yang di mulai pada September tahun lalu, telah melakukan lebih dari 2.200 misi di Irak dan lebih dari 1.400 misi di Syria. Pengambilan Kobane di perbatasan Turki dan Syria, pernah dianggap sebagai hasil dari serangan ini, tetapi situasinya tiba-tiba berbalik.
Menurut laporan, militan ISIS saat ini telah maju ke daerah Husaybah, dan pangkalan AU Habbaniyah sekitar 80 km sebelah barat Bagdad. Minggu berikutnya Irak menyatakan dalam keadaan darurat perang nasional, karena ibukota negara Bagdad berada dalam ancaman untuk diserang.
Pengamat memperhatikan, ISIS yang telah tenang selama hampir setengah tahun, kini sekali lagi mulai maju perang. Saat ini, di medan perang Irak sekitar 80% wilayah Al Anbar telah diduduki ISIS.
Hampir setengah wilayah Syria dikendalikan ISIS. AS dan sekutunya seperti kita ketahui telah melakukan serangan udara selama 10 bulan terhadap ISIS. Menurut laporan “The Guardian” Inggris, kepala ISIS, abu Bakr al-Baghdadi telah terluka dalam serangan udara jet AS, dan ISF mengatakan komadan kedua ISIS, Abu Alaa al-Afari telah berahsil ditembak, ia juga sebagai kepala keuangan ISIS telah berhasil dieksekusi oleh pasukan khusus AS.
Meskipun kepemimpinan mereka terlihar hampir sepenuhnya hancur, tapi ISIS terus melakukan serangan balik untuk kedua arah timur dan barat, dengan kekuatan yang terus tumbuh . Lalu timbul pertanyaan, dimana letak kelemahan dari AS ? Dan apa yang membuat ISIS tetap kuat ?
(Bersambung ...)
Sumber : Media Tulisan & TV dalam dan Luar Negeri