Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilemma AS Dalam Meng-Eleminasi ISIS (1)

14 Juni 2015   08:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadi merupakan ibukota Gubenuran Al Anbar, berjarak hanya 110 km dari Bagdad—ibukota Irak. Jika ISIS bisa mengendalikan daerah ini, akan sangat mempengaruhi jalur suplai militer Irak, dan dapat memperlambat kecepatan mereka mengklaim wilayah yang tersebut. Memang sejak April tahun ini kontes sekikar Ramadi antara kedua belah pihak telah menjadi makin intens.

Dengan keberhasilan merebut Ramadi, ISIS terus merasuk kesebelah timur, demikian juga dari Fallujah, ISIS terus mendorong ke timur hingga benar-benar mendekati Bagdad.

Saat ini, militer Irak berkumpul di pangkalan militer Habbanniyah kira-kira 20 km dari Ramadi, untuk mempersiapkan merebut kembali Ramadi. Aliansi melawan kekuatan ekstrimis pimpinan AS juga sudah melakukan serangan udara terhadap sasaran kekuatan ekstrimis pada 20 Mei 2015.

Militer Irak dan milisi melakukan serangan balik terhadap ISIS di barat Al Anbar pada 23 Mei, setelah melalui pertempuran sengit berhasil merebut kembali kota Husaybah, kira-kira 7 km dari Ramadi.

Seorang analis militer AS, Peter Mansoor mengatakan : “ Saya khawatir, angkatan bersenjata Irak yang sudah hancur tahun lalu, mengharuskan AS akan memerlukan waktu lama untuk membangun mereka kembali ke titik dimana mereka dapat merebut kembali kota besar seperti ini (Ramadi).

Selain di Irak, perang  melawan kekuatan ekstrimis di Syria juga memanas. Mulai dari 13 Mei 2015, ISIS melakukan serangan yang sengit terhadap Palmyra. Reuters merilis video pada 21 Mei, yang menunjukkan kelompok ekstrimis ISIS menyerang dan merebut ladang minyak di Syria tengah, sekitar 40 km timur laut dari kota kuno Palmyra. Dalam video tersebut, pasukan ekstrimis dapat dilihat menembaki tentara Syria, juga menmbaki sebuah pangkalan militer di dekat Palmyra.

Pada 21 Mei 2015 pagi, ISIS mengumumkan mereka telah merebut dan mengotrol penuh kota kuno Palmyra yang sudah berumur 2000 tahun, banyak kalangan yang sangat menguatirkan hal ini. Dunia menguatirkan apakah ISIS akan menghancurkan bangunan bekas Romawi kuno di Palmyra? Situs kuno yang sangat megah, terutama situs dengan simbol manusia dan hewan, yang bisa dianggap suatu penyembahan berhala, yang sangat dibenci oleh ISIS.

Palmyra kono yang bernilai sejarah tinggi, terletak di persimpangan antara Damaskus dan Homs. Siapapun yang mengotrol Palmyra memiliki pengaruh atas perang di Syria.

Palmyra termasuk dalam ruang lingkup tradisional faksi Sunni, sudah sejak lama menjadi satu pangkalan  bagi pemerintahan Syria di timur laut Damaskus dari serangan oposisi. Secara strategis kota ini telah pernah terlepas beberapa kali. Pihak manapun yang kuat dan menentukan bisa merebut tempat ini.

Yang lebih menguatirkan, ISIS telah mengotrol hampir setengah dari wilayah Syria, tetapi juga menguasai sebagian besar wilayah Irak. Meskipun sebagian besar tempat yang dikuasai ISIS adalah gurun yang tidak berpenghuni, tapi memiliki sumber daya minyak dan gas di negara tersebut.

Beberapa pengamat Timteng, ISIS secara finansial telah mengalami kesulitan besar setelah kehilangan Tamiyah, maka mereka bersedia mengerahkan begitu banyak pasukan untuk menyerang tempat yang jauh dari pusat populasi, sebuah kota kuno di pedalaman seperti itu. Sebagian pengamat memperkirakan ISIS ingin mencopot relik peninggalan sejarah ini untuk dijual di pasar gelap barang antik untuk menambah kekurangan finansial mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun