Mohon tunggu...
M Akbar
M Akbar Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidikan guru sekolah dasar

Bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori perkembangan moral yang dikemukakan lawience kholberg

27 Januari 2025   23:22 Diperbarui: 27 Januari 2025   23:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban
Moralitas dilihat sebagai kepatuhan pada hukum dan aturan sosial untuk menjaga ketertiban. Individu merasa bertanggung jawab untuk menjalankan kewajiban sosial.

3. Tingkat Pascakonvensional

Pada tingkat ini, individu mulai mengevaluasi moralitas berdasarkan prinsip universal yang melampaui hukum atau norma sosial. Tingkat ini biasanya dicapai oleh sebagian kecil orang dewasa.

  • Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial
    Individu memahami bahwa hukum dan aturan bersifat fleksibel dan dapat diubah untuk kepentingan bersama jika dirasa tidak adil.

  • Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal
    Pada tahap ini, individu bertindak berdasarkan prinsip moral universal seperti keadilan, kesetaraan, dan martabat manusia, meskipun harus melawan hukum atau norma sosial yang ada.

Ciri Utama Teori Kohlberg

  1. Bertahap dan Berurutan:
    Setiap individu harus melewati setiap tahap secara berurutan, tanpa ada lompatan tahapan.
  2. Universalitas:
    Kohlberg percaya bahwa tahapan perkembangan moral bersifat universal, meskipun faktor budaya dapat memengaruhi pencapaian setiap tingkat.
  3. Penalaran Moral, Bukan Tindakan:
    Teori ini menekankan pada proses berpikir di balik keputusan moral, bukan pada tindakan itu sendiri.

Kritik terhadap Teori Kohlberg

Meskipun teori ini sangat berpengaruh, terdapat beberapa kritik, antara lain:

  • Bias Gender: Peneliti seperti Carol Gilligan mengkritik bahwa teori ini lebih banyak berdasarkan perspektif laki-laki dan kurang mencakup cara perempuan berpikir tentang moralitas, yang sering lebih berfokus pada hubungan dan tanggung jawab.
  • Fokus pada Penalaran: Teori ini cenderung mengabaikan aspek emosional atau intuitif dalam pengambilan keputusan moral.
  • Kesulitan Mencapai Tahap Tinggi: Banyak orang tidak mencapai tingkat pascakonvensional, sehingga teori ini dianggap kurang relevan bagi sebagian besar individu.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Kohlberg memberikan wawasan berharga tentang bagaimana manusia memahami moralitas dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Meskipun mendapat kritik, teori ini tetap menjadi dasar penting dalam bidang pendidikan, hukum, dan psikologi perkembangan untuk memahami bagaimana nilai-nilai moral berkembang dalam diri seseorang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun