Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mandiri Jogja Marathon, antara Olah Raga dan Eksotisme Prambanan

20 April 2018   21:37 Diperbarui: 20 April 2018   21:49 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu spot foto favorit pagi itu. (foto pribadi)

Pelari terbanyak di kategori 5 km. (foto pribadi)
Pelari terbanyak di kategori 5 km. (foto pribadi)
Kesempatan langka dan mahal ini tentu tak disia-siakan oleh puluhan deswita. Mereka berlomba-lomba menampilkan atraksi hiburan. Pelari yang telah berpeluh-peluhpun dapat sedikit meregangkan syarafnya.  Kategori half marathon (20 km), 10 km, dan 5 km, ada sebagian peserta yang menganggap agak kesiangan. 

Jarwadi, finisher FM dan seorang bloger hits Jogja. (foto pribadi)
Jarwadi, finisher FM dan seorang bloger hits Jogja. (foto pribadi)
Beruntungnya, malam hingga dini hari Prambanan dan sekitarnya diguyur hujan yang cukup deras. Hawa sejuk ini cukup menjadi penyemangat para pelari. Meski diakui, jalanan dengan kontur naik turun menjadi kendala para pelari untuk mencapai waktu terbaik. 

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh juara pertama full marathon dari Kenya, Geoffrey Birgen. Pelari putera tersebut mencatatkan waktu 2:21:55. Sementara untuk pelari puteri juga direbut oleh pelari Kenya, Penina Jepkoech. Raihan waktunya adalah 2:53:35.

Semoga bisa ikut berlari di tahun 2019 mendatang. (foto pribadi)
Semoga bisa ikut berlari di tahun 2019 mendatang. (foto pribadi)
Di even kali ini, pelari Kenya tampak begitu mendominasi. Mereka menempatkan juara di semua kategori terbuka. Baik full marathon, half marathon, 10 km., dan 5 km. Hal ini tentu menjadi cambuk bagi para pelari kita. Latihan keras serta dukungan moral dan material seharusnya menjadi penyemangat agar mereka dapat meraih hasil yang terbaik. 

Wes Rampung. Perhelatan Mandiri Jogja Marathon 2018. Telah usai. Tapi semangat untuk memajukan olah raga nasional, khususnya maraton tak akan pernah usai. Sampai bersua kembali di Mandiri Jogja Marathon 2019 ya. Semoga...

Pesta telah usai, tapi semangatnya terus membara. (foto pribadi)
Pesta telah usai, tapi semangatnya terus membara. (foto pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun