Rasa Umami
“Lho, ini kecap kok dipakai untuk merebus ayam sih, Bi?” Terlihat wajah keheranan isteri saya.
“Ssstt...itu bukan kecap biasa, Mi,” jawab saya santai.
“Oh, saus tiram Saori. Tapi apa enak dibuat campuran merebus ayam?” Sambil memutar-mutar botol yang isinya tinggal setengah. Masih saja wajah kekasih saya ini penuh tanya.
“Nah, inilah bedanya saus tiram Saori dengan saus atau kecap lainnya,” dengan penuh semangat, saya pun bercerita panjang lebar.
Memang sejak kunjungan saya di Pabrik PT. Ajinomoto Indonesia Mojokerto, membuat wawasan saya bertambah. Semangat saya untuk memasak pun semakin menyala. Banyak ilmu yang diperoleh dalam kunjungan singkat tersebut. Keberanian untuk melakukan percobaan-percobaan tidak biasa pun saya lakukan. Resep-resep ‘aneh’ kini menjadi suguhan sedap yang selalu dinantikan isteri saya.
Siapkan penggorengan dengan minyak atau mentega secukupnya. Setelah cukup panas, masukkan semua kepala ayam. Kemudian tambahkan ½ sachet kecap manis dan ½ sachet saus oriental Saori. Aduk sampai merata di seluruh permukaan kepala ayam. Setelah dirasa cukup matang disila untuk mengangkat. Kepala ayam bisa disajikan kering, maupun basah. Cukup mudah bukan?
Pastinya, Ayam Goreng Jawa dan Sambal Kecap Saori akan berasa ‘rasa-rasa’. Yummy-nya beda lebih dari rasa gurih, asin, masam, manis, dan lainnya. Itulah rasa umami yang menjadi ciri khas produk-produk PT. Ajinomoto Indonesia. Rasa gurih yang menyenangkan dan khas yang ditemukan seabad yang lalu oleh Kikunea Ikeda (1908).
Rasa Hati
Maka beruntunglah saya bersama 14 Kompasianer dari berbagai kota berkesempatan mengunjungi pabrik pertama PT. Ajinomoto Indonesia di Mojokerto, bulan yang lalu (1/2). Meskipun kunjungan cukup singkat, namun cukup membuka mata sekaligus mata hati saya, bahwa mitos-mitos yang beredar tersebut tidak sepenuhnya benar. Penjelasan Mr. Tanaka, Katarina D. Larasati, Dr. Annis Catur, dan Markom PT. Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto.
Oh ya, rumah mbah kakung, dari ibu saya sebenarnya cuma ‘selemparan batu’ dari pabrik Ajinomoto Mojokerto. Tepatnya di Dusun Bancang, Kelurahan Wates, Kec. Magersari Kota Mojokerto. Sementara pabrik PT. Ajinomoto Indonesia yang didirikan pada tahun 1969 berada di Desa Mlirip, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto. Sehingga tak mengherankan bila banyak tetangga yang berseragam biru-biru bekerja di pabrik tersebut. Yang saya tahu juga, selama masa sekolah SD dan SMP, Ajinomoto adalah pabrik vetsin dari Jepang yang paling terkenal.
Rasa Cinta
Rombongan dari Surabaya, Yogyakarta, dan Surabaya berbarengan memasuki komplek pabrik pukul 09.15. Kemudian langsung disilakan menuju ruang aula utama yang telah disiapkan secara khusus. Bahkan Factory Manager PT. Ajinomoto Indonesia, Mr. Tanaka pun secara khusus datang dari Jakarta menyambut rombongan Kompasianer. Meski dengan Bahasa Indonesia yang terbata-bata, beliau menyampaikan rasa terima kasih. Beliau berharap bahwa kehadiran kami dapat memberikan wawasan positif kepada masyarakat.
Selanjutnya paparan pengantar disampaikan oleh Katarina D. Larasati dari Dapur UMAMI Jakarta. Beliau menjelaskan seluk beluk rasa ‘umami’ yang diusung oleh Ajinomoto. ‘Rasa ke-5’ yang ditemukan oleh Dr. Kikunae Ikeda pada tahun 1908. Pada perkembangan selanjutnya, bersama Mr. Suzuki mematenkan penemuannya dengan nama Lady dan AJI-NO-MOTO. Kemudian pada Desember 1908 memulai produksi di pabrik Zushi.
Untuk lebih meyakinkan bagaimanakah sensasi ‘Rasa ke-5’ atau rasa UMAMI, semua Kompasianer diberikan alat uji berupa 2 bahan yang harus dicicipi. Hasilnya seperti dirasakan bersama bahwa rasa ke-5 itu adalah selain 4 rasa dasar lain yang telah diketahui yaitu: manis, asin, asam, pahit. Rasa UMAMI adalah rasa gurih yang menyenangkan. Rasa ini memiliki 3 ciri:
- Menyebar di seluruh permukaan lidah.
- Terus menerus.
- Produksi air liur. Umami memacu air ludah untuk keluar dalam jangka waktu lama. Air liur lebih kental dan ini baik untuk melembabkan rongga mulut.
Bicara air liur, teringat masakan yang berkuah. Sangat pas bila menggunakan aneka bahan bumbu dari Ajinomoto. Seperti Sop Rasa Daging Sapi yang saya buat khusus untuk isteri tercinta dan si kecil cantik kami. Dengan bahan-bahan yang tak sampai menghabiskan biaya Rp. 15.000,- ini saya estimasikan bisa dinikmati untuk 6 - 8 porsi lho. Sebab kalau saya buat untuk 2-4 porsi tanggung banget sih. Lagian, seluruh bahan dibeli tradisional yang harganya bisa cingcai lah. Hehehe...
Setelah tiap bahan dirajang dan dibersihkan maka tinggal siapkan sekitar 800 cc air. Kok, lebih banyak dibandingkan petunjuk di Sajiku Bumbu Praktis Sayur Sop? Saya lebihkan 200 cc air, sebab jika diberi 600 cc air, rasanya terlalu enak. Jadi, biar seimbang saya tambahkan air secara proporsional. Maklumlah, ini adalah masakan sup yang ke-2 dengan menggunakan Sajiku Bumbu Praktis Sayur Sop. Kemudian setelah air mendidih, masukkan terlebih dahulu sayur yang bertekstur keras. Sekira 7-10 menit, masukkan sayur bertekstur lunak. Kemudian tinggal menuangkan 1 sachet bumbu praktis Sayur Sop, 1 sachet Masako Rasa Daging Sapi, 1/2 sendok makan umami seasoning Ajinomoto, dan 1/4 sendok makan gula pasir. Dan...tata, sop rasa daging sapi pun siap disajikan.
Untuk lauknya, saya pilih yang praktis saja. Cukup Ikan Mujahir plus Tempe Goreng ala Dapur Mas Nuz. Bahannya ikan mujahir dan tempe. Cukup gunakan 1 sachet Sajiku Ikan Goreng untuk menggoreng 3 ekor ikan mujahir dan 10 potongan tipis tempe. Akan lebih maknyus kalau digoreng menggunakan mentega. Rasa umaminya akan terasa lebih lama. Untuk ikan mujahir bisa digoreng sesuai selera (kering/basah). Jangan lupa! Sambalnya boleh menggunakan Sambal Kecap Saori. biar tambah uhuy.
Untuk cuci mulut, bolehlah kita memasak Siomay Isi Kering. Ini pun bahannya tak menghabiskan duit lebih dari Rp. 6.000,-. Kulit siomay jadi isi 10 lembar cuma Rp. 3.500,-. Sayur bahan isi siomay, diambilkan sedikit dari bahan sop. Tinggal menambahkan Mayumi Mayonaise Yummy atau yang Pedas. Dijamin perut kenyang, rasa nampol, dan kesan tiada tara.
Berjuta Rasa
Pada pemaparan ke-2, Dr. Catur Annis dari Dept. Gizi UNAIR Surabaya menjelaskan tentang keamanan MSG. Utamanya MSG yang diproduksi oleh PT. Ajinomoto Indonesia. Berbagai persepsi masyarakat tentang konsumsi MSG yang selama ini keliru. Hal ini didukung ‘salah kaprah’ yang dilakukan oleh media. Diantara persepsi tersebut adalah penduduk Indonesia mengkonsumsi MSG terbesar di dunia. Padahal saat ini pengkonsumsi MSG terbesar adalah RRC. Hal itu dapat dilihat dari sebaran negara pengkonsumsi MSG, dimana Indonesia menempati urutan ke-4 pada tahun 2009. Sedangkan AS menjadi negara terkecil pengkonsumsi MSG per kapitanya.
MSG secara nasional dan internasional dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Permenkes RI Nomor: 722/MENKES/PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan. Begitu juga dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan serta LP-POM MUI yang telah menyatakan kehalalal seluruh produk dari PT. Ajinomoto Indonesia. Sementara kebaikannya akan mempunyai efek positif jika penggunaannya secara bijak/wajar. Tidak berlebihan. Karena jelas kehalalan dan kebaikannya, saya pun mencoba berkreasi memasak Sayur Asem Rasa Daging Sapi menggunakan Sajiku Bumbu Praktis Sayur Asem dan kawan-kawannya.
Kali inipun belanja cukup di pasar tradisional. Selain banyak pilihan, kalau pintar menawar pasti akan dapat harga miring. Bahan-bahan sayur asam, lauk, serta sambal tomat total tak sampai Rp. 15.000,-. Oh ya, cara memasak praktis tingggal membaca di petunjuk yang terpampang di bungkus Sajiku Bumbu Praktis Sayur Asem. Tinggal menyesuaikan kebutuhan saja untuk menambahkan Masako Rasa Daging Sapi, dan umami seasoning Ajinomoto-nya. Bila perlu, boleh ditambahkan sedikit gula pasir.
Untuk lauknya cukup siapkan tahu dan tempe yang diberi bumbu Sajiku Bumbu Praktis Ikan Goreng dan sedikit vetsin Ajinomoto. Untuk menambah rasa gurih, bolehlah digoreng menggunakan mentega secukupnya. Sedangkan untuk Sambal Tomat, memakai bahan 5 buah cabe rawit, 2 siung bawang merah, 1 siung bawang putih, 1 siung kemiri, 2 tomat uk. sedang. Sangrai seluruh bahan sambal. Setelah 1/2 kering, langsung uleg kesemuanya di atas cobek. Boleh ditambahkan 1/3 sendok vetsin dan sedikit gula pasir. Lalapan gunakan kacang panjang yang sebagian telah dipakai untuk sayur asem.
Berjuta Rasa
Duh, lihat masakan saya gambarnya bertebaran, saya yakin para pembacapun jadi kepo. Apa benar saya yang masak? Apa benar bahan-bahan sesuai dengan gambar? Apa benar seluruh masakan menjadi enak dan dinikmat karena dukungan penuh dari produk-produk Ajinomoto?
Kalau mau buktinya, boleh kok undang saya. Dapur Mas Nuz selalu terbuka 24 jam untuk siapa saja yang mau buktikan rasa umami, dimana memang patennya punya Ajinomoto. Kelezatan sejati Ajinomoto memang seng ada lawan. Yang keamanan dan kehalalannya terjaga dari hulu hingga hilir. Ups...jadi promo Dapur Mas Nuz nih. Hahaha...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H