Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Donor Darah, Jadikan Gaya Hidupmu!

31 Agustus 2015   10:24 Diperbarui: 31 Agustus 2015   10:24 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Even 50 tahun Kompas, cukup tepat memilih salah satu rangkaian acaranya, Donor Darah. "Tetes Darah Solidaritas" demikian tema yang diambil dalam even donor darah masal ini. Sebuah pilihan tepat rasanya. Di saat kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, solidaritas kemanusiaan sudah seharusnya tetap digaungkan. Salah satunya, lewat aksi masal donor darah ini, diharapkan adanya 'nada sumbang' tentang 'jual beli darah' dapat ditepis.

Sebuah proses edukasi cerdas ke masyarakat bahwa dengan donor darah, kita pun bisa berbagi. Menggandeng Unit Doroh Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) setempat dan beberapa provider sebagai pendukung acara. Ada 8 kota sebagai tempat menggelar aksi Tetes Darah Solidaritas tersebut. Diantara kota yang terpilih diantaranya adalah: Jakarta, Depok, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan.

Animo masyarakat tampak begitu antusias. Sebagaimana terlihat di Grand City Mall Surabaya, Sabtu (29/8) kemarin. Bertempat di lantai III mall tersebut, animo pendaftar begitu besar. Tak kurang 1000-an orang mendaftarkan diri. Namun mengingat, persyaratan untuk bisa diambil sebagai pendonor, separuh lebih calon pendonor yang gagal tes awal.

Acara yang digelar mulai pukul 10.00 Wib ini, berakhir sampai sekitar pukul 18.00 Wib. Pendaftaran peserta dilakukan secara onlen dan on the spot. Meski waktu pelaksanaan begitu pendek, tak kurang sekitar 450-an kantung darah berhasil dikumpulkan. Ini menjadi catatan positif bahwa even seperti ini benar-benar dapat mengedukasi masyarakat calon pendonor untuk dapat menjadi pendonor darah aktif.

Untuk menjadi pendonor, haruslah memenuhi beberapa kriteria diantaranya:
  1. Berbadan sehat. Pemeriksaan kesehatan melalui skrining yang dilakukan oleh petugas PMI. Skrining awal meliputi: pengukuran berat badan, tekanan darah, dan pengukuran kadar Hb.
  2. Berusia 17-60 tahun.
  3. Berat badan lebih dari 45 kg.
  4. Tidak sedang menderita penyakit.
  5. Wanita: tidak sedang hamil dan menyusui, serta tidak dalam kondisi menstruasi.
  6. Jarak waktu donor darah sekurang-kurangnya 3 bulan.

Salah satu dari persyaratan tersebut di atas tak terpenuhi, maka dipastikan tidak akan bisa mendonorkan darahnya. Alhamdulillah, penulis sendiri saat ini sudah 62 kali melakukan donor darah rutin sejak tahun 1991. Begitu banyak manfaat yang dirasakan pasca mendonorkan darah. Diantara manfaat secara fisik adalah adanya dorongan untuk selalu membuat diri agar bugar. Semantara manfaat psikis adalah dapat menjalin tali silaturrahim bersama pendoroh lainnya dalam Keluarga Donor Darah. 

Di dalam komunitas tersebut, sesama anggota dapat berkomunikasi, menambah pengetahuan dan wawasan. Utama saat teman atau keluarga dalam kondisi kegawatdaruratan medis, semisal jelang persiapan operasi. Kebutuhan untuk stok darah (jika diperlukan) untuk persiapan operasi, dapat saling menginformasikan. Sebab diantara ratusan anggota, kita dapat meminta tolong jika ada anggota yang sudah saatnya dapat mendonorkan darahnya.

Aksi tersebut memang terlihat 'sepele' sepintas diperhatikan. Tetapi akan menjadi 'sepala' (masalah besar) jika keluarga atau sahabat kita sedang membutuhkan transfusi darah. Hingga kejadian miris sering terjadi di masyarakat. Karena ketidaktahuannya, keluarga pasien yang sedang membutuhkan transfusi darah, harus 'membeli' calon pendonor untuk menyiapkan stok pendonor. Padahal hal tersebut sebenarnya tak perlu terjadi jika masyarakat benar-benar terbiasa berkomunikasi dengan UDD PMI. Salah satunya lewat aksi donor darah (rutin).

Tentu butuh waktu dan belajar untuk melakukan hal tersebut. Donor darah bukan untuk gaya-gayaan. Namun donor darah bisa menjadi gaya hidup. Sebab setetes darah Anda, akan sangat berguna bagi saudara Anda. Sukses untuk Kompas di usia 50 tahun. Semoga selalu tetap berinovasi dan menginspirasi.

---------

 

[note: foto koleksi pribadi]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun