Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Soto Dok Mbah Saolan

3 Agustus 2015   15:51 Diperbarui: 3 Agustus 2015   15:52 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[REVIEW MAKANAN]

 Soto Dok resep kuno sejak 1953. (dok pribadi) 

Kali ini kita mencoba salah satu tempat kuliner di Mojokerto, Jawa Timur. Sebuah warung yang sederhana namun sudah sangat dikenal oleh para pejabat di Mojokerto. Bahkan banyak pejabat tingkat provinsi tak segan mampir di sini. Mojokerto, kota tempat situs peninggalan kerajaan Majapahit berada. Warung yang sudah dirintis sejak tahun 1953 oleh pendiri sekaligus ownernya. SOTO DOK demikian nama kerennya.

Terletak di pinggir jalan raya Dlanggu - Kutorejo. 400 meter sebelah timur Pasar Dlanggu Mojokerto. Tepat di sisi kanan jalan. Jika dari arah Kota Mojosari Mojokerto, berada di sebaliknya, yaitu di sisi kiri jalan. Dengan lahan parkir yang cukup lumayan luas. Selain di dalam halaman, kendaraan bisa diparkir di pinggir jalan tentunya. Nah, kalau Anda mau ke tempat wisata di Pacet, tak ada salahnya untuk mencicipi menu khasnya.

Soto dengan cita rasa klasik yang akan berbeda sensasinya dibandingkan soto yang lain. Perpaduan unik rasa soto Lamongan, soto Madura serta Majapahitan. Bumbu, nasi, serta kuah berlimpah menjadi sajian uniknya. Meskipun Anda biasa manyantap dengan porsi mini, saya pastikan akan tuntas mengeksekusi hidangan di sini. Bahkan jika perut sedang kosong, 2 piring pun tak akan terasa mampir di perut. He...he...he...

Dibanderol mulai harga 5 ribu (tanpa lauk) hingga 25 ribu (dengan 3 macam lauk). Tapi berhubung saya adalah pemuda yang sopan, weisss...saya pilih 2 macam lauk saja. Empal yang cukup lunak dan empuk, serta kebuk (dinding hati sapi) yang nyam-nyam. Untuk menu pilihan saya tersebut, cukup 20 ribu saja harga yang dibanderol. 5 bintang saya sematkan untuk citarasa (5/5).

Untuk alternatif pilihan menu. Anda bisa pilih RAWON yang lumayan cihuy juga. Meski terpaksa saya harus sematkan 4 bintang untuk citarasa (4/5). Sebab saya lebih menyukai menu SOTO DOKnya. Harga tetap sama. Sebab pilihan lauk saja yang membedakan harga. 

Pilihan minuman masih standar warung pada umumnya. Teh atau jeruk panas/hangat/es yang dibandrol 3 ribu dan 5 ribu. Untuk minuman 4 bintang deh (4/5). Citarasa teh cukup sensasional apalagi wedang jeruknya.

Penyajiannya cukup cepat meski antre sampai 5-8 orang. Anda bisa langsung tunjuk ini itu untuk lauk di depan penyajinya. 4 bintang saya sematkan untuk layanannya (4/5). Santai dan cukup ramah dalam pelayanan. Jika beruntung Anda bisa bertemu dengan Mbah Saolan, sang owner. Tempat meskipun sederhana khas desa, tapi cukup lumayan dan nyaman (4/5).

Oh ya, bagi Anda yang belum sarapan, cukup pas kiranya jam 7 pagi Anda sudah standby di sini. Sebab jam 6 pagi warung sudah buka. Terus jangan lupa, jangan sampai kesorean ya. Sebab apabila stok menu telah habis, jam 1 siang pun sudah tutup. Jadi...kalau ke Mojokerto, rasanya tak pas jika tak mencicipi menu SOTO DOK ini.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun