Berat badan merupakan bobot optimal dari tubuh seseorang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Lalu seperti apa sebenarnya berat badan yang ideal itu ? Berat badan ideal adalah berat badan yang berdasarkan hitungan IMT (berat badan (kilogram) / (tinggi badan (meter) x Tinggi badan (meter) masih dalam angka sesuai standar. Standar berat badan wanita dan pria berbeda di tinjau juga dari bentuk tubuhnya.
Hasil dari perhitungan IMT yang di peroleh kemudian di bandingkan dengan standar WHO dengan rincian sebagai berikut :
<18.5 = berat badan kurang (dalam diagram berwarna biru)
18.5 -- 22.9 = berat badan ideal (dalam diagram berwarna hijau sampai hijau muda)
23 -- 24.9 = tergolong ideal dengan catatan / berlebihan (dalam diagram berwarna kuning terang)
25 -- 29.9 = obesitas level 1 (dalam diagram berwarna jingga)
>29.9 = obesitas level 2 / serius (dalam diagram berwarna merah)
Jika seseorang sudah merasakan bahwa dirinya tergolong kedalam berat badan berlebihan, maka lebih baik menjaga pola makan dan pola hidup. Dari sinilah diet dianggap boleh dilakukan, namun tetap harus sesuai standar umum yang di anjurkan oleh dokter. Berkonsultasi kepada dokter ahli untuk diet yang cocok dengan kondisi tubuh kita. Karena tidak semua orang memiliki standar diet yang berbeda -- beda.
Lalu seperti apa diet yang baik untuk dilakukan atau diet alami?
- Makan teratur diwaktu yang sama dengan jenis makanan seimbang
Menjaga pola makan dalam diet tidak hanya menjaga dari porsi makanan yang dimakan, namun juga pola waktu makan yang teratur. Nyatanya makan dengan teratur akan membuat organ pencernaan berjalan baik sehingga pencernaan menjadi lancar dan tidak meimbulkan lemak tertimbun. Makan pada 6 -- 7 jam sekali, yaitu pagi (sarapan), siang dan malam. Usahakan jangan makan malam melebihi jam 8 malam, karena pada malam hari organ pencernaan terutama lambung sudah mulai melambat proses kerjanya. Sehingga kalori tidak terbakar dengan baik dan menimbulkan lemak jahat.
- Atur jumlah porsi sesuai kebutuhan
Ini penting. Mengatur jumlah porsi makanan yang dikonsumsi akan sangat berdampak pada kalori yang dihasilkan. Makanan tidak seimbang (tidak mengandung 4 sehat) akan menimbulkan ketidak seimbangan proses pencernaan. Kebiasaan orang Indonesia adalah mencampurkan dual auk dalam satu piring makan, padahal kelebihan protein akan menimbulkan beberapa penyakit lainnya.Â