Mohon tunggu...
Nurfi Majidi
Nurfi Majidi Mohon Tunggu... Bankir - Kesuntukan berada dalam ritme kehidupan perlombaan yang serba terburu-buru menjadikan hidup semakin kering. Mencoba melihat sisi kehidupan yang lebih menyesuaikan dengan ritme alam seperti petani yang sedang menunggu padi yang tumbuh menguning tanpa dipaksa oleh keserakahan manusia. Puisi dan cerpen menjadi media kontemplasi.

Bermimpi , berpikir dan bertindak sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ramadhan yang Hilang

1 Juni 2018   13:59 Diperbarui: 1 Juni 2018   14:10 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga walau hanya dengan senang yg terpaksa, Allah tetap mencatatnya  dengan senyum

Lalu berkenan mempertemukan kita lagi

Sampai aku benar-benar mencintaimu

Salam rinduku untukmu

On Train Pwk - Jkt, 1 Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun