Sejak kejadian itu saya menjadi tidak bebas untuk mengoleskan minyak kayu putih di saat kembung atau badan terasa meriang saat sedang di kelas. Pasti saya akan minta waktu keluar kelas dahulu untuk mengurangi aroma minyak kayu putih terbau tajam di kelas. Sampai suatu saat saya menemukan minyak KayuPutihAroma dari cap lang. Dua pilihan aromanya menjadikan bau khas minyak kayu putih tergantikan dengan dengan aroma lavender dan rose. Ketika saya mencobanya mengoleskan ke area perut saya dan melihat reaksi murid-murid di kelas.Â
Syukurlah reaksi mereka berbeda. Meskipun tahu saya sedang memakai minyak kayu putih, mereka tak langsung menunjukkan sikap tidak nyaman ataupun segera menutup hidung. Ketika saya sengaja mendekat ke dia, "Baunya beda, ya Bu?" tanyanya spontan. "Kok tahu kamu?" balas saya. Dia tersenyum, "Yang ini ada aromanya, wangi kayak bunga!" sahutnya sambil senyum-senyum.
Bagi saya aroma khas minyak kayu putih itu enak baunya, tetapi bagi tidak demikian dengan orang lain. Sedangkan bau wangi bunga rata-rata orang suka. Mungkin aroma minyak kayu putih lebih terkesan seperti obat, lebih cocok dipakai orang sedang sakit. Sementara bau bunga memberi kesan wewangian. Akhirnya ..... GueBeda
Berkat minyak Kayu Putih Aroma saya tetap bisa mengajar dengan tenang, murid-murid juga tetap nyaman belajar bersama saya di kelas. Minyak kayu putih aroma adalah cara kekinian mengatasi kembung yang dapat membuat kita tampak berbeda dan kreatif dalam mengatasi masuk angin, kembung, mual, meriang dengan aroma wangi bunga. Kembung menjadi reda, orang-orang di sekitar kita juga nyaman.Â
Memang aroma asli minyak kayu putih lebih identik dengan bayi, orang tua, orang sakit yang biasa memakainya. Beda dengan minyak kayu putih aroma, wewangiannya lebih memberi kesan elegan. Kondisi kita meskipun kembung, tak tampak sedang sakit. Bagi yang gampang kembung, masuk angin, meriang, akan sangat berguna membawa minyak kayu putih aroma di tas. Ada botol ukuran 30 ml yang sangat praktis di selipkan di tas.Tak perlu ragu pula memakainya di segala suasana, karena aromanya lembut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H