Bakat Fr. Vianney dan Fr. Clemens adalah bakat yang unik. Mereka berdua bukan hanya bersenang-senang dengan hobinya, tetapi ada jejak yang sangat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya biologi. “Akan berbeda sekali belajar dengan hanya membaca teori di buku dibandingkan dengan melihat langsung di museum ini. Ada kesan yang melekat saat melihat langsung, itu akan memudahkan anak dalam belajar,” begitu kata Fr, Clemens.
Di dalam benaknya, tentunya masih berharap 5 naskah bukunya bisa terbit untuk bisa menjadi sumber referensi bagi pembelajar. Beliau sudah berupaya menghubungi 2 penerbit yang biasanya menerbitkan buku-buku rohani di Indonesia, namun ditolak dengan alasan keuntungannya diragukan. Tetapi saya yakin isinya akan sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, apalagi buku tersebut disusun berdasarkan penelitian dan pengalaman pribadi penulisnya yang belajar secara otodidak. Memang mungkin benar penjualan secara komersial tidak akan menuai untung, tetapi buku ini harus dipandang sebagai buku ilmu pengetahuan yang akan memberi nilai manfaat bagi pelajar dan mahasiswa pada jenjang-jenjang tertentu.
Perbincangan saya dengan Fr. Clemens sungguh mengasyikkan, saya bukan saja melakukan wawancara, tetapi juga saling berbagi cerita. Kebetulan saya dulu juga menempuh sekolah SPG (Sekolah Pendidikan Guru) di yayasan yang berada dibawah naungan Kongregasi BHK. Tepat pukul satu siang, saya mohon pamit. Sungguh berarti pada kunjungan ke museum zoologi ini bisa berbincang langsung dengan Fr. Clemens yang ramah. Sebelum pulang, saya mohon izin foto bersamanya.
Ada buku panduan dan brosur Museum Zoologi yang saya terima dari beliau. Sambil berjalan keluar dari kantornya, beliau bertanya,”Kapan akan bisa dibaca di Kompas?” Oh... rupanya beliau belum paham bedanya Kompas dan Kompasiana. Maka saya jelaskan sejenak dan saya berjanji akan menghubungi manakala saya posting di Kompasiana. “Frater semoga sehat-sehat selalu dan segera menemukan penerus,” pamit saya sambil bersalaman. Beliau mendampingi saya sampai di teras museum, dan melambaikan tangan pada saya saat mobil saya akan keluar dari museum.
Namun semua itu tak menyurutkan passion-nya. Berdirinya museum zoologi ini adalah wujud karya nyata yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Yang awalnya saya hanya berencana meliput museum ini dan ambil beberapa gambar saja, ternyata perbincangan saya dengan Fr. Clemens memberi saya inspirasi yang luar biasa. “Scientia ad laborem”= Ilmu pengetahuan yang diabdikan dalam karya nyata di tengah masyarakat”adalah motto museum ini.
Oleh : Majawati Oen
Catatan :
- Kongregasi = Komunitas biarawan/biarawati Katolik di Indonesia
- Frater = sebutan untuk biarawan (laki-laki) Katolik.
- Fr. = singkatan kata Frater
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H