Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[KPK] Cwie Mie Malang Tak Pernah Sepi Pengunjung

21 Mei 2016   13:46 Diperbarui: 4 April 2017   17:39 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Majawati Oen, Cwie Mie, Malang

Bagi orang yang pernah tinggal di Malang, meski hanya beberapa waktu saja untuk merantau akan selalu ingat dengan kulinernya. Ada banyak kuliner Malang yang terkenang di lidah dan selalu ingin dicicipi lagi dan lagi. Tak jarang mereka sengaja datang ke Malang hanya untuk berburu kuliner. Seharian berkeliling untuk nyicip makanan ini dan itu. Tak jarang sepiring untuk berempat hanya sekedar pengobat rindu dan agar perutnya masih muat untuk coba kuliner lainnya. Hahaha.... ya itulah yang terjadi! Jangan dibayangkan kuliner nikmat itu tempatnya selalu nyaman, yang enak-enak di Malang justru yang ada pinggiran jalan atau berbentuk warung/depot kecil saja. Pelanggannya tetap berjubel, karena rasanya bikin ketagihan.

Cwie Mie Malang adalah salah satu kuliner peranakan yang terkenal di Malang. Sejak saya kecil sudah terbiasa dengan makanan ini. Dulu sebagian besar penjualnya beretnis Tionghoa, sekarang sudah banyak penjual cwie mie ini yang berbagai sudut kota yang dijual dengan gerobak dorong. Harga mulai Rp 2.000 pun ada. Nama Cwie Mie Malang, sekarang mulai berubah menjadi sebutan Pangsit Mie, karena memang salah satu kekhasannya adalah adanya pangsit yang diletakkan di dalam mie yang disajikan. Pangsit Mie terkenal di Malang yang melegenda adalah “Gajah Mada” terletak di Jalan Pasar Besar / Pecinan. Bahkan saking terkenalnya saat saya masih SD nama pangsit mie ini sampai masuk dalam pengetahuan umum di buku sekolah. Sampai sekarang depot ini masih ada dan selalu ramai pengunjung.

Beberapa nama depot pangsit mie yang terkenal lainnya adalah Depot Sawahan, Depot Gang Jangkrik, Depot Lima Satu, Pangsit Mie Bromo Pojok, Mie Kudusan, Pangsit Mie Dempo dan ada banyak yang lainnya. Rata-rata selalu ramai di jam-jam makan siang. Beberapa penjualnya sudah generasi kedua, yang penataan depot pun lebih modern. Tetapi ada juga yang tetap bertahan dengan keasliannya. Para penjual pangsit mie ini sebagian masih membuat mie sendiri, sehingga mereka menyebutnya mie kuno. Sementara untuk Depot Sawahan juga menjual produk olahan mie-nya kepada pedagang yang berjualan mie di gerobak.

Cwie Mie Malang, cenderung bentuk mie-nya kecil. Proses memasak dengan cara mie dan 2 pangsit direbus, kemudian ditiriskan dan dicampur dengan minyak sampai merata. Lalu ditaburi olahan ayam, daun bawang dan bawang goreng. Disajikan dengan kuah yang ditaburi daun bawang. Tampak sederhana bukan! Pada kenyataannya rasa pangsit mie bisa berbeda satu sama lain. Tetap ada resep rahasia dalam campuran minyak dan cara memasak ayamnya. Ciri khas cwie mie Malang adalah ayam yang ditaburkan sudah dicacah / dihaluskan, tidak dalam bentuk potongan. Ayamnya lumat kecil-kecil dengan cara memasak satu dengan lainnya ada sedikit beda-bedanya. Oleh sebab itu setiap orang akan memilih tempat makan yang sesuai dengan seleranya.

Swiekiauw, tahu isi dan siomay Depot Lima Satu Malang (dok pri)
Swiekiauw, tahu isi dan siomay Depot Lima Satu Malang (dok pri)
Foto yang tampak pada artikel ini adalah Pangsit Mie Lima Satu yang terletak di Jalan Letjend Sutoyo, dekat dengan pertigaan Jalan Ciliwung. Berhadapan dengan pom bensin. Depotnya kecil memanjang, tetapi pengunjungnya selalu ramai. Depot Lima Satu tergolong penjual mie dengan pengolahan yang masih tradisional. Menu yang dijual selain pangsit mie ayam, juga ada dengan tambahan bakso, swiekiauw. Para penjual pangsit mie di Malang biasanya juga menjual bakso, siomay, tahu isi dan cahyen (bakso udang goreng) secara terpisah sebagai pelengkap saat makan pangsit mie. Pangsit Mie ayam harganya Rp 20.000 per porsi, siomay, tahu isi dan swiekiau sekitar Rp 7.000 per biji.

Cahyen (bakso udang goreng) olahan Depot Lima Satu Malang (dok pri)
Cahyen (bakso udang goreng) olahan Depot Lima Satu Malang (dok pri)
Bila Anda berkunjung ke Malang dan belum pernah mencoba pangsit mie Malang, perlu kiranya mendatangi salah satu depot pangsit mie untuk mencoba kuliner khas Malang yang sampai sekarang tetap eksis dan banyak penggemarnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun