Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Perempuan Bali Menginspirasi Antonio Blanco

8 November 2015   01:59 Diperbarui: 8 November 2015   01:59 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesona Perempuan Bali Menginspirasi Antonio Blanco

Nama Antonio Blanco dikenal sebagai pelukis berdarah Spanyol yang tinggal di Ubud, Bali. Karya-karya Antonio Blanco selalu berhubungan dengan figur wanita. Pada tanggal 6 November 2015 kami rombongan kompasianer pemenang BlogTrip Pesona Indonesia berkesempatan mengunjungi Museum Antonio Blanco. Museum ini berada di kawasan Ubud. Museum yang dibangun di atas tanah yang merupakan hadiah dari Raja Ubud. Lingkungan museum dibangun dengan desain yang merupakan gabungan dari arsitektur bergaya Bali dan Eropa. Setelah melewati ruang resepsionis akan terhubung dengan taman dan kita bisa menuju Rondji Restaurant sambil menikmati pemandangan alam ubud di bawahnya. Welcome drink dikemas dengan hiasan janur yang cantik menyambut kedatangan kami. Semilir angin menerpa tubuh kami memberi kesegaran di siang yang panas itu. Rondji adalah nama istri Antonio Blanco yang merupakan perempuan Bali.

[caption caption="Lukisan Antonio Blanco di Depan Pintu Museum (dok pri)"][/caption]

Kesungguhan Antonio Blanco akhirnya menyentuh hati Ni Rondji sampai akhirnya mau dijadikan istrinya, Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai 4 orang anak, 3 perempuan dan 1 orang anak laki-laki. Saat ini anaknya laki-laki yang mengelola museum ini.

[caption caption="Suasana di Rondji Restaurant (dok pri)"]

[/caption]

Dari Rondji Restaurant kita menuju ke sebuah taman yang begitu luas dan asri. Kita disambut oleh burung-burung langka yang bertengger dengan jinak di dahan-dahan yang pendek. Pengunjung diperkenankan untuk berfoto sambil dijadikan tempat bertengger di bagian bahu dan lengan. Ternyata di salah satu sisi museum itu juga terdapat penangkaran burung-burung yang mulai langka, terutama jalak bali.

[caption caption="Lukisan Ni Rondji, Taman depan Museum, Gapura Museum (dok pri)"]

[/caption]
Dari taman ini kita bisa melihat gapura tinggi dan besar berwarna abu-abu berbentuk simetris, itulah tanda tangan Antonio Blanco. Dibelakangnya adalah bangunan museum tempat seluruh koleksi lukisan Antonio Blanco. Di bagian depan museum kita akan disambut oleh para gadis pemandu museum yang memakai pakaian tradisional Bali. Pintu museum bernuansa Bali dan kita dapat melihat foto Antonio Blanco berukuran besar seolah menyambut para tamu yang akan berkunjung ke museumnya.

[caption caption="Foto bersama peserta blogtrip Pesona Budaya (dokumen bersama)"]

[/caption]
Ruangan besar berbentuk dome berlantai dua itulah tempat menyimpan koleksi karya lukisannya. Sebagian karyanya adalah figur perempuan. Ni Rondji termasuk salah satu model dari lukisannya, meskipun pada awalnya beliau menolak.Sebagian besar lukisan Antonio Blanco menampilkan sosok wanita dalam kondisi telanjang. Sapuan kuasnya melahirkan lukisan beraliran ekspresionis romantik. Kedatangannya ke Bali ternyata membuatnya berkenalan dengan keluarga Raja Ubud. Hubungan diantara keduanya yang baik, membuat Raja Ubud kemudian menghibahkan tanah untuk dijadikan rumahnya. Sejak itulah Mario Blanco tinggal di Ubud dan membuatnya bertemu dengan Ni Rondji istri yang dinikahinya pada tahun 1953.

Pada jaman itu para perempuan Bali tidak menggunakan penutup dada dalam kegiatan sehari-harinya, meskipun demikian bentuk payudaranya tetap indah. Hal ini dikarenakan kegiatan di Bali menuntut mereka sering mengangkat kedua tangannya untuk membawa barang-barang yang diletakkan di atas kepala. Keadaan para perempuan ini menginspirasi Antonio Blanco dalam membuat karya lukisannya. Ia menemukan sisi kecantikan, keanggunan, kepolosan dan erotika perempuan Bali sebagai objek lukisannya.

[caption caption="Para pemandu siap menunggu tamu di depan museum (dok pri)"]

[/caption]
Antonio Blanco adalah seniman yang suka memberi tantangan pada karya-karyanya. Lewat lukisan para pengunjung museum diajak untuk bisa menghitung botol yang ada di dalam lukisan. Tak hanya itu desain frame yang dibuat untuk lukisannya juga memberi tantangan untuk menemukan makna di balik maksudnya serta keserasiannya.
Satu hal yang menarik dalam mengunjungi museum ini, bahwa pengunjung dilarang mengambil gambar lukisan. Hal ini disebabkan karena pernah terjadi lukisan Antonio Blanco dibuat ulang oleh pihak lain. Antonio Blanco juga pelukis berpikir jauh ke depan,  dimana ia mewariskan hasil karyanya kepada keluarganya. Sebelum meninggal di tahun 1999, Antonio memproduksi beberapa lukisan berbentuk printing tetapi masih mendapat sentuhan tangan beliau untuk disempurnakan. Sampai sekarang karya-karya itu masih disimpan dan dijual kepada para menikmat seni yang ingin memiliki karyanya. Harganya tidak tanggung-tanggung, yaitu mulai $1500 per lukisan. Meskipun Antonio Blanco sudah meninggal, orang masih bisa memperoleh karya-karya terbaiknya dalam bentuk duplikasi yang dijadikan warisan.

[caption caption="Ruangan tempat Antonio Blanco melukis (dokPri)"]

[/caption]
Ada satu ruang di museum itu yang disebut Ruang Erotik, lukisan yang dipamerkan di sana menampilkan keindahan tubuh wanita dalam goresan kuas dan menonjolkan sisi erotis wanita. Sebagai penikmat seni, kita perlu memahami dan menikmati seni dari sudut pandang seniman tersebut. Akan terjadi persepsi yang berbeda apabila melihat seni dengan sudut pandang awam. Di ruangan ini ada satu lukisan yang dirusak oleh pengunjung akibat persepsi yang berbeda itu. Sungguh sangat disayangkan, karya Antonio Blanco menjadi rusak oleh tangan pihak-pihak yang kurang menghargai karya seniman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun