Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ariel Jualan Bebek di Malang

8 Maret 2015   22:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:58 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ariel Jualan Bebek di Malang

Oleh : Majawati Oen

Suatu hari suami saya mengajak mencoba bebek goreng di Jalan Sulawesi kota Malang. Kata temannya bebeknya enak. Namanya “Bebek Ariel”. Diberi nama itu karena penjualnya mirip dengan Ariel Noah. “Ah masak!” jawab saya spontan. “Ya nggak tahu, wong katanya orang-orang, kok! Ya ayo sekarang ke sana nyoba!” jawab suami saya. Dia penasaran dengan rasa bebeknya, saya penasaran dengan Arielnya. He he he...

[caption id="attachment_372068" align="aligncenter" width="300" caption="Mirip Ariel nggak ya....? (dok pri)"][/caption]



Sesampai di sana, ya memang mirip lho...! Warungnya di pinggir jalan dengan sekat kain spanduk saja. Di samping-sampingnya juga berderet penjual makanan yang lain, seperti sea food, martabak, tahu telur, dan lain-lain. Saya perhatikan ternyata namanya bukan “Bebek Ariel” tetapi “Bebek Goreng Cak No Lamongan” Lho, tapi dari mulut ke mulut orang tahunya itu “Bebek Ariel” Sebuah trade mark terbentuk karena wajah penjualnya yang mirip dengan Ariel Noah.

[caption id="attachment_372069" align="aligncenter" width="300" caption="Bebek Goreng Cak No Lamongan (dok pri)"]

14258258851863539765
14258258851863539765
[/caption]

Meskipun jualan di pinggir jalan, jangan tanya ramainya bukan main. Kalau mau beli mesti ngantri di belakang orang yang sedang makan. Dalam hati saya jadi berasumsi, yang bikin laris rasa bebeknya atau kegantengan penjualnya niihh?

[caption id="attachment_372072" align="aligncenter" width="300" caption="Menggiurkan.... rasanya nikmat (dok pri)"]

14258263711640710607
14258263711640710607
[/caption]

Yang dijual bukan hanya bebek, tetapi juga ada lele goreng, ayam goreng, dan burung dara. Dari proses mengantri sampai dapat tempat duduk dan menunggu pesanan datang, waktunya lumayan lama juga bisa sekitar 30 – 45 menit, terutama di jam-jam makan malam. Warung ini bukanya hanya malam hari saja. Padahal penjualnya sudah sekitar 5 orang dan bekerja dengan cekatan semua. Para pembeli bukan hanya makan di tempat, juga banyak pesanan yang dibawa pulang. Jadi ya harus sabar! Ketika enak-enaknya menunggu pesanan saya ambil foto “Ariel”. Sambil lihat-lihat bidikan foto saya, datanglah seorang pengamen, yang bikin saya kaget, lagu yang dinyanyikannya juga lagunya Ariel ketika masih bersama Peterpan. Saya sampai senyum-senyum, kok ya klop!

[caption id="attachment_372070" align="aligncenter" width="300" caption="Pengunjung ramai di malam hari (dok pri)"]

1425826063165479713
1425826063165479713
[/caption]

Saya pesan bebek gorengnya, wah memang menggoda! Kulitnya crispy dan dagingnya juga empuk. Bikin air liur membanjir di dalam mulut, sambil menunggu uap panasnya menguap. Bebek ini disajikan dengan sambel tomat dan lalapan kubis, mentimun dan daun kemangi. Makan lalapan begitu nikmatnya bergantung dari sambelnya juga. Wow... makannya jadi lahap! Diakhiri dengan minum es jeruk, benar-benar mantap rasa “Bebek Goreng Ariel” ini. Tak salah kalau warung ini laris dan terkenal sampai di kalangan penggemar kuliner. Plus bonus wajah penjualnya yang mirip Ariel Noah. Harganya juga sangat terjangkau. Saya beli 3 potong bebek, 2 nasi putih dan 2 gelas es jeruk hanya Rp 71.000,00. Nikmatnya .... mantap!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun