Oleh : Majawati Oen
Saya mungkin agak ketinggalan mengetahui program Indonesia Lawak Club (ILK) di Trans TV 7, tetapi kasak-kusuk oleh orang-orang di sekitar saya membuat saya penasaran dan ikut menonton tayangan ILK. Kalau ILC (Indonesian Lawyer Club) di TV One memang hampir selalu saya ikuti, karena membahas hal-hal yang aktual dilihat dari sisi hukum. Hiburan yang juga ada sisi pembelajaran dan mengungkap fakta.
ILK (Indonesia Lawak Klub) yang dimoderatori oleh Denny Chandra ini menghadirkan narasumber yang bermacam-macamkomunitas. Nama komunitasnya juga lucu-lucu. Para pembicara yang hampir selalu hadir adalah Komeng dan Cak Lontong, kemudian ada Indra Bekti, Cici Panda, Fitri Tropica, Cak Marwoto serta beberapa personil Stand up Comedy.
Apa istimewanya Cak Lontong?
Cak Lontong adalah figur yang selalu menampilkan data survey. Cara menyampaikan pendapat berdasarkan data survey itu dengan cara serius, padahal kita yang mendengar tidak betah menahan tawa dari data survey nyeleneh yang dilakukannya. Gayanya yang suka membolak-balik kata dan membuat penonton gemas, tak tahan ingin tahu jawaban akhirnya apa. Bukan hanya penonton, Denny Chandra dan para narasumber yang lain sudah pada nyamplak saat dia berbicara. Pada saat jawaban itu disampaikan ternyata tidak penting-penting amat. Disitulah letak kelucuan Cak Lontong. Kepiawaiannya mengolah dan membolak-balik bahan lawakan sehingga menjadi panjang dan membuat penasaran itulah poin yang ditunggu pemirsa.
Nama Cak Lontong sekarang menjadi bahan pembicaraan di kalangan pemirsa ILK. Meskipun ada banyak komedian kondang di ILK, tetapi banyak pemirsa yang selalu menunggu hasil survey Cak Lontong karena gaya khasnya. Bukan berarti yang lain jelek, tetapi cara Cak Lontong bertutur benar-benar memberi nyawa di ILK. Mungkin itu pula yang akan membuat rating ILK makin melambung.
Di saat tayangan hiburan TV mulai jenuh dengan acara-acara yang itu-itu saja, ILK hadir dengan nuansa serius tapi santai. Yang tak kalah menarik adalah acara ini selalu diakhiri dengan pembacaan notulen yang bersifat himbauan kepada pemirsa. Setelah kami semua ketawa dengan lawakan, diakhir acara ada pesan atau persoalan yang diangkat untuk jadi bahan pemikiran penonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H