Macyto Hadir Mewarnai Pariwisata Malang
Oleh : Majawati Oen
Pada Kamis 29 Januari 2015, Pemkot Malang meluncurkan fasilitas baru berupa bus city tour untuk wisatawan yang berkunjung ke Malang, namanya Macyto. Tentunya Malang tak mau kalah dengan kota-kota besar lainnya yang juga menyediakan fasilitas serupa. Macito berbentuk bus tingkat berwarna hijau yang bagian atasnya terbuka. Bentuknya kerenlah.... Macyto ini sasarannya adalah untuk memberi kemudahan kepada wisatawan yang datang ke kota Malang agar dapat berkeliling kota mengunjungi tempat-tempat wisata seperti museum, wisata kuliner dan jalan-jalan. Fasilitas ini gratis dan akan ada tempat-tempat yang akan dilewati untuk menjemput wisatawan, seperti hotel.
Macito Bus Pariwisata Malang (Sumber foto : https://twitter.com/radiokencana/status/551190887309385728 )
Pada hari itu, Walikota Malang, Moh. Anton mengajak jajaran SKPD untuk berkeliling kota sebagai pengenalan kepada publik. Perjalanan keliling ini tidak terlalu nyaman karena struktur dan kondisi jalan-jalan di kota Malang belum siap dengan kehadiran bus tingkat, apalagi atapnya terbuka. Beberapa kali harus tiarap, karena ada banyak ranting pohon, jaringan kabel listrik dan telpon dan papan reklame. Bagi wisatawan yang mungkin keasyikan ingin mengambil gambar dan video dari atas bus bisa-bisa kondisi ini membahayakan. Semoga pihak-pihak terkait segera turun tangan dan menatanya, sehingga jangan sampai membawa celaka bagi penumpangnya.
Saat ini bus Macyto tersedia 2 unit. Pada saat iring-iringan juga diperkenalkan bus sekolah yang rencananya beroperasi gratis pula bagi para pelajar. Jumlah bus sekolah ada 6 unit, akan tetapi saat ini belum semuanya beroperasi karena ada penolakan dari organda atas kehadiran bus sekolah itu yang dianggap mengambil jatah penumpang angkot di wilayah kota Malang.
Membaca koran Jawa Pos kemarin, ternyata Pemprov Jatim juga berniat menyumbangkan 50 unit bus beserta haltenya untuk mengurai kemacetan di Malang. Tetapi Walikota Malang masih pikir-pikir. Kondisi kota Malang sekitar 2 tahun belakangan yang sudah jadi langganan macet, apakah memang tepat dengan menghadirkan transportasi massal berupa bus dalam waktu dekat ini?
Saat ini, hampir di berbagai sudut kota bisa macet bahkan sampai mbundeli karena arus kendaraan yang begitu banyak. Banyaknya kendaraan pribadi berupa mobil dan sepeda motor jumlahnya sudah sangat melebihi kapasitas jalan. Tanpa ada penataan ulang dan pelebaran ruas jalan, maka kehadiran bus bukan menjadi solusi tetapi justru memperparah kemacetan yang ada. Jalanan di kota Malang terlalu sempit untuk bus, pilihan masyarakat memilih moda transportasi pribadi masih tinggi. Pengalihan dari transportasi pribadi ke transportasi massal harus direncanakan dan dilakukan secara bertahap. Inilah tantangan bagi pemkot kota Malang dalam membenahi kondisi transportasinya agar bermanfaat dan nyaman bagi warganya. Adanya gesekan dari berbagai pihak dan kondisi jalan yang belum siap, semestinya menjadi kajian sebelum diluncurkan agar tidak terhambat di saat fasilitas itu sudah tersedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H