Mohon tunggu...
Kasi Pensus
Kasi Pensus Mohon Tunggu... -

kesatrian79

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dahulukan Kepentingan Bangsa, Bukan Atas Nama Kelompok

4 Maret 2015   15:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses pemilihan presiden, yang tersisa kini adalah hasil pengumuman penghitungan suara. Hampir semua mata masyarakat Indonesia tertuju kesana. Bahkan, dunia pun turut menyimak apa yang terjadi di tanah air kita. Pertarungan diantara dua kubu yang sama-sama memproklamirkan kemenangan perolehan suara sebelum waktunya.

Tapi, coba melihat pada sisi masyarakat, beberapa obrolan dari masyarakat kecil yang biasa mangkal di salah satu terminal di Jawa Timur pada umumnya hanya mengatakan “kita ini sedang menonton pertandingan, kita memilih salah satu dari mereka pun, keadaan kita tidak berubah. Saya ini penjual asongan, salah satu diantara mereka menang pun, saya tetap pedagang asongan. Tapi, yang saya harapkan adalah saya bisa jualan dengan aman”.

Harapan itu tidak berlebihan, masyarakat pada umumnya memandang rebutan “kue kekuasaan” hanya dimiliki oleh kelompok tertentu. Masyarakat menanggapinya biasa saja. Terbukti kondisi di masyarakat “adem ayem” terutama beberapa pemberitaan media massa di Jawa Timur mengatakan bahwa situasi dan kondisi di masyarakat kondusif. Tentu saja harus ada yang menjadikan acuan kita. Bila media massa sudah mengatakan demikian, dapat dikatakan masyarakat tidak terpengaruh besar atas hingar bingarnya percaturan politik saat ini. “Menang jadi abu, kalah jadi arang”, sedikit perumpamaan yang dapat digambarkan bagi masyarakat.

Mungkin, tulisan ini terbit pun peristiwa sudah terjadi atau bisa saja ada pengunduran hasil pengumuman KPU tentang siapa yang jadi pemenang. Yang disayangkan adalah seakan sudah ada rencana ada pihak yang tidak terima sehingga Komisi Yudisial sudah disiapkan untuk pengaduan. Mengapa mereka tidak berpikir apa yang mereka lakukan untuk kepentingan bersama ? Mengapa mereka harus merasa puas atas nama partai atau kelompok padahal mereka menciderai kelompok lainnya ? Dimanakah nurani mereka yang selalu dalam ucapannya atas nama Pancasila yang bertuhan dengan perilaku yang bermartabat untuk mementingkan persatuan dan gotong royong demi kemakmuran dan keadilan ? Harapannya adalah semoga yang dideklarasikan aksi damai benar-benar terwujud bukan hanya ucap tapi tindakan dari atas hingga kebawah dari kelompok masing-masing.

Saya kira sesuatu yang wajar. TNI memposisikan diri netral tetapi sangat wajar bila turut mengajak seluruh komponen bangsa untuk menyikapinya dengan bijak dan dewasa untuk kepentingan bersama menjaga stabilitas bangsa. Tidak ada yang lebih penting dalam tugas TNI selain untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dan, tidaklah berlebihan bila dikatakan “NKRI HARGA MATI”.

Percaturan politik yang tengah berlangsung janganlah menyeret-nyeret dan memanfaatkan atas nama TNI yang sudah jelas TNI dalam posisi netral. Sanksi tegas pemecatan bagi TNI yang terlibat politik praktis dan bonus sejumlah uang bagi pelapor yang menemukan dan membuktikan prajurit TNI di Kodam V/Brawijaya terlibat politik praktis.

Posisi TNI sudah jelas dan tegas sebagai instrumen kelengkapan negara yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai “kelengkapan skunder” syarat berdirinya suatu negara yaitu adanya angkatan perang. Artinya TNI berdiri atas nama negara dan sebagai alat kelengkapan negara untuk melindungi wilayah dan menjaga kedaulatan negara serta menjaga kewibawaan pemerintah.

Melindungi wilayah memiliki arti bahwa TNI tidak rela bila dalam wilayah NKRI terjadi konflik diantara anak bangsa. Ini sangat relevan dalam kondisi saat ini yang memiliki potensi konflik horizontal sehingga sudah selayaknya bagi TNI menyuarakan para pemimpin yang sedang bertarung untuk lebih mementingkan keamanan bangsa. Bagi mereka yang berebut kekuasaan selayaknya bersikap sebagai seorang negarawan. Bagaimana tidak ? Besok bila benar diantara mereka yang memimpin bangsa ini maka sikap itu pula yang harus dimilikinya.

TNI tidak pernah memihak pada salah satu kelompok. Siapa yang menang berarti dialah yang berhak memimpin bangsa ini. Dan, tidak berarti kita memojokkan bagi kelompok yang kalah. Bagaimanapun diantara mereka adalah orang-orang terbaik yang dipilih oleh masyarakat. Kelompok yang menang selayaknya merayakan dengan santun dan kelompok yang kalah untuk “legowo” berlapang dada. Namun alangkah indah bila kelompok yang menang dapat berangkul bersama dalam pemerintahan bekerja sama untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Bukankah mereka bertarung ini pun atas nama memperjuangkan kesejateraan masyarakat ? Kembali, tidak dapat dipungkiri bila mereka adalah orang-orang terbaik yang dipilih oleh masyarakat saat ini.

Bila tersebut diatas yang terimplementasikan maka tidak ada yang dapat dilukiskan selain keindahan berdemokrasi bangsa Indonesia yang semakin matang dan dewasa. Keamanan yang stabil sehingga memungkinkan secara kondusif seluruh aspek kehidupan berjalan dalam roda yang normal dan, justru akan menciptakan dinamika yang semakin baik.

Arti yang kedua dari TNI sebagai alat negara untuk menjaga kedaulatan negara bahwa TNI sebagai kekuatan militer menjaga setiap jengkal tanah dari upaya lepas dari NKRI baik karena invasi maupun potensi daerah berkeinginan melepaskan diri. Sedangkan arti menjaga kewibawaan pemerintah artinya TNI sebagai pengawal dan pengaman kepada pimpinan siapapun dari orang yang dipilih untuk menjalankan pemerintahan yang baru nanti. Artinya, TNI akan selalu tunduk kepada undang-undang yang mengatur karena TNI sebagai alat negara yang mendukung pemerintah agar memiliki kedaulatan dan berwibawa.

Akhirnya, tulisan ini hanya sebagai ajakan untuk tidak membawa-bawa TNI dalam kancah politik, dimanfaatkan atau didiskreditkan oleh kelompok tertentu karena TNI berdiri untuk semua pihak dan bertindak atas nama negara untuk menjaga kedaulatan dan kewibawaan pemerintah dari dulu, kini dan kelak di masa yang akan datang (thery/TB)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun