Mohon tunggu...
Marifatul Jannah
Marifatul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa fakultas Dakwah IAILM Tasikmalaya

Dunia sementara, akherat selamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terapi Dzikir dan Do'a

8 Januari 2024   09:52 Diperbarui: 8 Januari 2024   10:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Penguatan Aqidah: Do'a memperkuat keyakinan seseorang pada kekuatan Allah. Hal ini dapat memberikan ketenangan pikiran dan kepercayaan bahwa setiap kesulitan memiliki solusi dalam kehendak-Nya.

Implementasi Do'a dan Dzikir dalam Terapi: 

1. Terapi Berbasis Nilai: Psikoterapis Islam dapat mengintegrasikan dzikir dan do'a kedalam sesi terapi untuk membantu klien menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

2. Mindfulness Islami: Dzikir dapat menjadi bentuk "mindfulness" islami, membantu individu untuk lebih sadar akan koneksi mereka dengan Allah dan menciptakan kehadiran spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pendidikan Spiritual: Terapis dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang makna dzikir dan do'a, serta mengajarkan klien untuk mengimplementasikannya dalam rutinitas harian mereka.

Kesimpulan

       Dalam konteks psikoterapi Islam, dzikir dan do'a bukan hanya sarana ritual, tetapi juga merupakan alat yang kuat untuk mengembangkan kesejahteraan mental dan spiritual. Terapi ini membantu individu menghadapi tantangan hidup dengan keyakinan, ketenangan, dan harapan yang di dasarkan pada ajaran Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun