Mohon tunggu...
Marifatul Jannah
Marifatul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa fakultas Dakwah IAILM Tasikmalaya

Dunia sementara, akherat selamanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Syathariah (Sirkulasi Energi Rohani)

7 Januari 2024   16:57 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

       Dalam perjalanan sejarah Islam, banyak muncul berbagai tradisi keagamaan yang memperkaya landskap spiritual umat Muslim. Salah satu tradisi yang mencapai kedalaman spiritual yang tinggi adalah Sufisme. Di antara berbagai aliran Sufi terdapat suatu aliran yang dikenal sebagai Syathariyah, yang mengajarkan konsep-konsep unik dan mendalam dalam pengembangan kehidupan spiritual. Dalam artikel ini kita akan menelusuri fenomenologi Sufistik Syathariyah, menggali kekayaan spiritual yang terkandung dalam tradisi ini.

Pemahaman Sufisme

       Sufisme atau tassawuf adalah cabang Islam yang mengejar pengalaman langsung dan intim dengan Allah, Sufi percaya bahwa pencarian kebenaran dan cinta kepada Allah dapat dicapai melalui latihan spiritual, dzikir, meditasi, dan pemahaman mendalam terhadap Al-Qur'an dan hadits. Sufisme tidak hanya bersifat teoretis, tetapi lebih menjunjung praktik langsung dari pengalaman batiniah. 

Syathariyah: Sebuah Aliran Khusus

       Syathariah adalah salah satu aliran sufi yang memiliki akar sejarahnya sendiri. Nama aliran ini diambil dari nama pendirinya, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani, yang dikenal sebagai Al-Ghazali dari Timur. Aliran Syathariyah menekankan pada ketaatan kepada syariat Islam, tetapi juga mengajarkan konsep-konsep khusus dalam mencapai maqam (tingkatan) spiritual tertentu.

 Fenomenologi Sufistik Syathariyah

1. Tasawwur: Penglihatan Spiritual

       Konsep pertama dalam fenomelogi Sufistik Syathariyah adalah tasawwur, yaitu penglihatan spiritual. Para penganut Syathariyah meyakini bahwa melalui meditasi dan refleksi mendalam, seseorang dapat mencapai pandangan spiritual yang memungkinkan mereka melihat keindahan hakiki di balik  realitas fisik.

2. Tafakkur: Pemikiran Mendalam

       Tafakkur adalah konsep pemikiran mendalam atau meditasi kontemplatif yang diajarkan oleh Syathariyah. Penganut aliran ini diyakinkan bahwa dengan merenungkan makna hakiki dari penciptaan, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang keberadaan dan hubungannya dengan sang Pencipta.

3. Tazkiat al-Nafs: Penyucian Jiwa

       Syathariyah menekankan pentingnya penyucian jiwa atau tazkiat al-nafs. Proses ini melibatkan pengendalian diri, pengembangan akhlak yang mulia, dan penolakan terhadap bahwa nafsu yangnegatif. Penyucian jiwa dianggap sebagai langkah krusial dalam mencapai kedekatan dengan Allah.

4. Maqamat: Tingkatan Spiritual

       Aliran Syathariyah mengajarkan tentang tingkatan spiritual yang dikenal sebagai maqamat. Setiap maqam mewakili tingkatan  kesempurnaan spiritual dan ketaatan terhadap ajaran Islam.

Kesimpulan

       Fenomenologi Sufistik Syathariyah menciptakan landasan konseptual yang kaya dan mendalam dalam perjalanan spiritual umat Muslim. melalui penggalian konsep tasawwur, tasakkur, tazkiyat al- nafs, dan maqamat, aliran ini menawarkan suatu pandangan unik tentang kehidupan spiritual yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi pencari kebenaran dalam islam. Melalui praktik-praktik ini, penganut Syathariyah diharapkan dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencapai tingkatan spiritual yang lebih tinggi dalam perjalanan kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun