Menurut pelatih kelahiran Skotlandia itu, Andritany tak layak mendapatkan perlakuan seperti ini dari suporter, hanya karena kesalahannya dalam pertandingan. Sebagai pelatih, eks pelatih Bhayangkara FC itu sah saja membela pemainnya, tetapi suporter juga berhak memberikan pandangannya akan pemain yang mengenakan seragam lambang garuda di dada.Â
Publik tentu sadar, Andritany dikenal sebagai sosok eksklusif. Ia ingin menjadi Bambang "Bepe" Pamungkas dalam level yang berbeda.
Sejak 2013, karena sebuah insiden dengan jurnalis, ia menolak wawancara terbuka dengan media. Ia hanya mau berkomentar saat jumpa pers dan lewat surat elektronik. Sama persis dengan kelakuan Bepe. Bedanya, Andritany tak sadar kalau dia belum sampai ke level Bepe. Â
Hal ini mungkin berbeda jika di Persija. Karena sudah membela Macan Kemayoran sejak lama, juga putra daerah, wibawanya jadi besar. Walau tentu saja, ia tak sebaik dan seramah Ismed Sofyan.
Keputusan Ivan Kolev, pelatih Persija yang kini sudah dipecat, memberikan ban kapten Persija kepada Andritany, mungkin tepat sebagai regenerasi, karena Ismed dan Bepe tak lama lagi akan gantung sepatu.Â
Kembali lagi ke timnas...Â
Saat pertandingan berlangsung, terlihat jelas Andritany tak punya pengaruh. Pemain-pemain timnas Indonesia lainnya seperti, seolah, tak punya jenderal yang jadi anutan saat pertempuran berlangsung, yang bisa mengingatkan, memberi perintah, serta menjaga motivasi. Andritany sebaliknya menjadi pemain yang memperlihatkan punya mentalitas lemah.Â
Wibawa kapten timnas benar-benar dibuat luntur Andritany. Sungguh ini peristiwa langkah. Peristiwa besar, bahwa  seorang kapten timnas dicemooh oleh ribuan suporter sendiri. Kiranya, pemain binaan SSB ASIOP Apacinti Jakarta ini segera memerbaiki diri. Seperti nasihat orang Betawi, "Jatuh dua kali, bangun empat kali."Â
Satu lagi, beri kesempatan kiper lainnya, sambil menunggu Adritany kembali kuat. Kalau Persija bisa kembali ke papan atas, karena ia kaptennya, sudah layaklah ia kembali membela Garuda Merah Putih.*Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H