Biru Barat dan Biru Timur, begitu mereka disebut. Biru Barat adalah Pangeran Parahyangan Persib Bandung, sedang Biru Timur adalah Singa Gila Arema FC (juga Cronus, Malang, Indonesia).Â
Dua kali piala presiden, si biru berpesta di akhir kejuaraan. Tetapi musim ini, hal itu tak akan terulang. Persib sudah tergelincir, sedang Arema akan menghadapi Sriwijaya FC pada babak delapan besar. Segala kemungkinan memang bisa terjadi, tetapi kali ini tim asuhan Joko Susilo hanya kuda hitam. Arema bukan lagi tim unggulan.Â
Awam bisa memperdiksi itu. Komposisi Laskar Wong Kito jauh lebih berpengalaman dan kaya. Rahmad Darmawan sebagai arsitek tim, pun lebih berpengalaman dari Gethuk, sapaan Joko Susilo. Musim ini akan menjadi pengalaman Gethuk, setelah bermusim-musim selalu di bawah ketiak pelatih kepala. Meski, ia sering disebut aktor intelektual Singo Edan.Â
Lihatlah, tak ada pemain bintang lima dalam skuat Arema musim ini. Bila Kurnia Meiga Hermansyah masih di bawah mistar, itu akan jadi pengecualian. Pemain dengan status bintang hanya tinggal Johan Ahmad Alfarizi. Kalau dibintang, bek kiri ini pun baru layak dapat empat.Â
Dengan kata lain, Sriwijaya diprediksi melaju ke semifinal. Tetapi tulisan ini akan terlalu "sotoy" jika langsung menyebut tim-tim yang akan melaju ke semifinal. Bukan kapasitas paragraf ini untuk mengupas.Â
Lantas siapa yang akan juara Piala Presiden 2018?Â
Warna merah. Ada berapa tim delapan besar yang kini mengenakan seragam merah? Tiga. Persija Jakarta, Madura United, dan Bali United. Pertanyaan selanjutnya, merah mana yang angkat piala?Â
Ada dua sudut pandang. Pertama, Bali United dan Persija tak akan terlalu memaksakan diri, sebab jika lolos ke babak semifinal, otak harus diputar. Bali dan Persija akan tampil dalam laga pembuka Piala AFC 2018, yang artinya fokus akan terpecah. Apalagi, tanggal pelaksanaan babak semifinal hanya berselang satu hari dengan Piala AFC.Â
Presfektif kedua, Madura United akan bertemu Persebaya. Layaknya partai ulangan babak grup, kali ini Laskar Sapeh Kerrap yang balas memenangkan pertandingan. Artinya, tim dengan status juara paruh musim ISC A 2016 dan Liga 1 2017 ini akan angkat piala, kemudian tersungkur di kompetisi.Â
Bila membaca ini, RD tentu akan tertawa. Dalam benaknya, 'masa saya sama sekali tak diperhitungkan'. Tapi bukan begitu maksudnya. Ini hanya soal warna. Tahun ini bukan milik tim biru. Itu kepastian dari garis Tuhan. Ini bukan dukun, tetapi cukup realistis.Â
Ah, sudahlah. Terimakasih sudah membaca. Saya hanya sudah lama tak menulis.Â