Mohon tunggu...
Abdul Susila
Abdul Susila Mohon Tunggu... Editor - Fanatik timnas Indonesia, pengagum Persija, pecinta sepak bola nasional

anak kampung sungai buaya yang tak punya apa-apa di jakarta selain teman dan keinginan untuk .....

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ramai-ramai Menghujat Bhayangkara FC dan Tolak Ukur yang Terlupakan

10 November 2017   02:48 Diperbarui: 10 November 2017   07:41 6783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Bhayangkara FC usai kalahkan Madura United (07/11) - Liga Indonesia Baru

Dengan asumsi ini, gugur cibiran atas Bhayangkara FC. Hujatan-hujatan beramai-ramai di media sosial itu hanya luapan fan-fan klub sepak bola lebih mapan atas tim bau kencur, yang kemunculannya di kompetisi penuh tanda tanya dan penuh perdebatan juga pertentangan. Tapi tulisan ini tak ingin mengulas itu.

Kembali lagi ke pertanyaan, pantaskah Bhayangkara FC juara?

Ditilik dari hasil pertandingan, tentu saja Bhayangkara layak. Musim ini, dalam 32 pertandingan, tanpa menghitung dua laga terakhir, memenangkan 21 pertandingan, 2 kali imbang, dan hanya kalah 9 sembilan kali. Raihan yang tak mudah tentunya.

Lini pertahanan Bhayangkara juga kokoh, baik secara organisasi main maupun daya tahan. Lini tengah kreatif dan punya tenaga. Saat tim lain tak punya keseimbangan di tengah, kecuali PSM dan Bali United, Bhayangkara gagah di setiap laga. Lini depan, pembelian penyerang baik Tiago Furtuoso di awal musim maupun Illija Spasojevic, manjur.

Simon juga punya segudang ide cemerlang. Pergantian pemain yang ia terapkan di babak kedua pertandingan, hampir 80 persen membuahkan hasil. Tenaga berkekuatan kuda anak-anak muda Bhayangkara FC, berhasil ia letupkan di saat yang tepat. Bhayangkara itu ibarat anak gawang awal musim, kuda hitang di tengah musim, dan juara pada akhirnya.

Tetapi perdebatan boleh saja. Persepsi juga tak salah dikembangkan. Selama bukan tuduhan-tuduhan abu-abu tanpa dasar, tentu banyak pandangan bisa diterima. Kalah menang soal biasa, tapi soal aturan tak boleh biasa-biasa. Terakhir, memang perlu banyak perbaikan dalam penyelenggaraan Liga 1 2017 ini. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun