Mohon tunggu...
Sondre Digital
Sondre Digital Mohon Tunggu... Jurnalis - Komunitas Milenial

Sondre Media adalah wadah anak milenial muda bangsa untuk mendapatkan informasi aktual, tepat, terpercaya dalam menentukan arah pengetahuan. Sondre dibentuk untuk menghapus stigma negatif terhadap dunia pers saat ini yang masih kiri dan kanan tidak terarah, baik secara pemberitaan maupun kegiatan dalam wujud nyata membangun bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BDFW 2022 Adakan Diskusi di Samsara Living Museum, Adrian Zakhary: Kita Dukung Sustainability Fashion dan Phygital

15 Desember 2022   18:19 Diperbarui: 15 Desember 2022   18:49 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Founder MAJA Labs, Adrian Zakhary (Dok: Pribadi)

Pada acara BDFW 2022 ini, Adrian Zakhary mengatakan bahwa pihak MAJA Labs ingin mendorong digital fashion, sustainability fashion hingga phygital fashion.  

"Kita juga mendorong sustainability fashion kaya kemarin kita kerjasama kolaborasi dengan beberapa brand fashion yang menggunakan barang-barang bekas dan juga barang-barang yang reusable thing. Termasuk kita juga mendukung Phygital, physical digital jadi kita mulai di digital lalu kita respon jadi fisik. Direspon pun dengan barang-barang daur ulang," tuturnya.

Bagi-bagi digital fashion

Adrian Zakhary dan Founder Samsara Living Museum, I B. Agung Gunarthawa (Dok: Pribadi)
Adrian Zakhary dan Founder Samsara Living Museum, I B. Agung Gunarthawa (Dok: Pribadi)

Dengan mahalnya digital fashion, maka otomatis tidak akan populer atau tidak banyak yang membelinya. Meski demikian, Adrian Zakhary memiliki ide untuk membagi-bagikan digital fashion lewat sebuat platform yang ia dirikan yaitu Drezzo.io.

"Dengan mahalnya harga digital fashion otomatis ga akan populer, Sehingga daripada gitu akhirnya ngobrol sama Schieva siap gak support, kita launching platform Drezzo.io, ayo kak siap, akhirnya kita bikin," kata Adrian.

Dengan begitu, ia berharap orang-orang akan tertarik dengan dunia digital fashion hingga komunitas digital fashion di Indonesia akan terbentuk menjadi besar.

"Kita berharap komunitasnya ngumpul dulu, orang bangga dulu, sehingga kita mulai dulu dari web2 dulu kenapa orang-orang masih ngumpul disana tapi kita kasih sentuhan AR jadi bajunya nanti bisa dipakai di orang langsung," lanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun