Mohon tunggu...
Sondre Digital
Sondre Digital Mohon Tunggu... Jurnalis - Komunitas Milenial

Sondre Media adalah wadah anak milenial muda bangsa untuk mendapatkan informasi aktual, tepat, terpercaya dalam menentukan arah pengetahuan. Sondre dibentuk untuk menghapus stigma negatif terhadap dunia pers saat ini yang masih kiri dan kanan tidak terarah, baik secara pemberitaan maupun kegiatan dalam wujud nyata membangun bangsa.

Selanjutnya

Tutup

New World

BDFW 2022 Hadirkan Virtual Masterclass, Bahas Soal Augmented Reality hingga Phygital Fashion

14 Desember 2022   10:25 Diperbarui: 14 Desember 2022   10:37 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digital Fashion By Schieva (Dok: Pribadi)

Virtual Masterclass dihadirkan oleh MAJA Labs sebagai rangkaian acara Bali Digital Fashion Week (BDFW 2022) melalui Zoom.

Dalam Masterclass ini membahas tentang Augmented Reality yang dibawakan oleh Imam Solihin (AR Artist), Phygita Fashion oleh Prayogo PH (COO MAJA Labs) dan Digital Fashion oleh Schieva (Digital Fashion Artist).

Cara Membuat Digital Fashion

Digital Fashion Artist, Schieva menjadi pembicara yang membahas tentang digital fashion di virtual Masterclass saat acara Bali Digital Fashion Week (BDFW 2022) berlangsung.

Kali ini, Schieva memaparkan materi yang sangat menarik dengan membagikan proses bagaimana dirinya membuat karya digital fashion dengan menggunakan software khusus.

Dalam zoom tersebut, Schieva menjelaskan tips untuk membuat digital fashion yaitu memulai dari diri sendiri. Menurutnya jika sudah ada niat dari diri sendiri, pastinya semangat untuk mempelajarainya dan rasa ingin tahu tinggi.

Sambil menciptakan digital fashion dengan software 3D dari awal, Schieva mengungkapkan butuh kesabaran yang tinggi menggunakan software 3D tersebut. Apabila tidak tinggi, pastinya akan berhenti di tengah jalan.

"Dari diri sendiri ya, seperti yang kalau misalnya teman teman lihat pakai software begini tuh butuh kesabaran yang tinggi sih, maksudnya kalau 3D  ini ya lumayan rumit gitu softwarenya, dan istilahnya kalau misalnya nggak sabar tuh di tengah tengah biasanya berhenti gitu,"ungkap Schieva.

Ia juga mengungkapkan tips lainnya, dirinya sering mencari ilmu atau informasi dari berbagai sumber yaitu YouTube.

"Terus sering cari tahu misalnya dari nonton youtube atau dari mana itu penting banget sih," kata Schieva.

Bahkan saat ditanya dalam membuat suatu karya, Schieva terinspirasi darimana, ia menjawab dari main game dan senang nonton film hingga sejarah seperti mitologi Yunani.

AR Artist sebagai Problem Solver

AR Artist, Imam Sholihin (Dok: Pribadi)
AR Artist, Imam Sholihin (Dok: Pribadi)

Imam Sholihin sebagai AR Artist menjelaskan tipe-tipe dari Augmented Reality yang terdiri dari tiga jenis berdasarkan platform yang digunakan yakni Web AR, APP AR, dan Social AR.

"Ketika temen-temen gabutuh install apapun cuma butuh link dan masuk browser lalu masuk ke Augmented Reality tersebut itu temen-temen menggunakan Web AR. Nah, kalau temen-temen butuh install aplikasi dulu baru bisa diaplikasikan itu namanya APP AR. Yang paling terbaru ini Social AR, kalau temen-temen udah make Instagram udah make media sosial TikTok, Snapchat dan pakai filter itu masuk Social AR," jelas Imam Sholihin.

Dalam kesempatan itu, Imam Sholihin juga menjelaskan bahwa seorang kreator AR bekerja bagaikan problem Solver untuk mengeksekusi keinginan dari klien.

"Ketika snapchat, TikTok, atau META ini mengeluarkan platform mereka sendiri itu menjadi luar biasa menarik banget. Bayangin temen-temen bisa berkarya di platform ini, dan bisa direspon oleh user di seluruh dunia, dan bisa di share juga," Kata Imam.

Phygital Fashion Masa Depan Industri Fashion

Brand Internasional terjun ke dunia digital dan phygital (Dok: Prayogo/Pribadi)
Brand Internasional terjun ke dunia digital dan phygital (Dok: Prayogo/Pribadi)

COO MAJA Labs Prayogo PH membahas tentang Phygital Fashion yang disebut sebagai masa depan industri fashion.

Diketahui bahwa Phygital Fashion merupakan konsep penggunaan teknologi untuk menjembatani dunia digital dengan dunia fisik dengan tujuan memberikan pengalaman interaktif yang unik dan realistis.

Prayogo mengungkapkan beberapa brand Internasional sudah terjun ke dunia digital dan phygital seperti Gucci, Nike, Louis Vuitton, Balenciaga dan lainnya. Ini menjadi bukti bahwa masal depan fashion mengarah ke Phygital.

"We are heading to the future, kita berjalan ke masa depan. Makanya dari observasi saya brand-brand Internasional ini juga melihat bahwa masa depan ini adalah peluang yang harus dimulai dari sekarang. Oleh karena itulah Phygital eksis sekarang," ungkap Prayogo.

Phygital Mengurangi Sampah Fast Fashion

Digital Fashion dan Phygital Fashion (Dok: Prayogo/Pribadi)
Digital Fashion dan Phygital Fashion (Dok: Prayogo/Pribadi)

Menurut Prayogo, Phygital Fashion bertujuan untuk mengurangi sampah fast fashion. Contohnya, kita dapat membuat contoh pakaian melalui digital fashion.

"Ini adalah ekosistem yang tujuan utamanya adalah untuk mengurangi atau mereduce fast fashion. Jadi tidak ada lagi sebelum produksi membuang fashion waste yang berlebihan sepeeti itu. Dengan digital fashion baru dibuat secara fisik," kata Prayogo.

Selain itu, Prayogo juga mengungkapkan peluang Phygital dan digital fashion ini sangat besar lewat metaverse dan teknologi augmented reality.

"Peluangnya gede banget lewat metaverse, selain dari metaverse juga ada di dunia nyata lewat implementasi teknologi augmented reality dengan digital fashion juga. Dan ini bukan cuma jadi tren di media sosial dan ini akan menjadi tren di dunia nyata juga,"ungkap Prayogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun