MAJA Labs berkolaborasi dengan ICCN menghadirkan Bali Digital Fashion Week (BDFW 2022) yang mengangkat beberapa tema, salah satunya tentang digital fashion di masa depan.
Membahas tentang menyambut masa depan dengan digital fashion, kita harus tahu kenapa digital fashion itu penting? Kenapa harus beralih ke digital fashion? Yuk simak pembahasannya!
Fast Fashion Penyebab Polusi Limbah Fashion
Ada sekitar 92 juta ton limbah tekstil dihasilkan dari produksi fast fashion setiap tahun di seluruh dunia. Jika terus berlanjut maka jumlah limbahd dari produksi fast fashion akan melonjal hingga 134 juta ton per tahun di akhir 2030.
Dikutip dari BBC, Fash Fashion ternyata bisa menjadi penyebab terbesar polusi limbah fashion yang dapat merusak lingkungan, seperti polusi air tanah, maupun penghasil gas emisi rumah kaca yang dapat menyebabkan climate change (perubahan iklim).
Diketahui bahwa Fast Fashion merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan desain pakaian yang diproduksi cepat ke toko untuk memanfaatkan tren.
Koleksinya sering didasarkan pada gaya yang disajikan di peragaan busana Fashion Week atau dikenakan oleh selebriti.
Adapun beberapa brand yang termasuk Fast Fashion seperti  Zara, H&M, Pull and Bear, dan Uniqlo.
Fashion Digital Atasi Limbah Tekstil