Siswa menjadi bosan, dan lebih suka bercerita dengan temannya.
Dari kekurangan itu guru mengusahakan membuat pembelajaran menggunakan metode SQ3R menjadi lebih menyenangkan siswa dan membuat siswa lebih bersemangat dengan media penunjang yaitu "Kartu Huruf dan Talking Stick".
Menurut Carol Locust (dalam Ramadhan 2010) mengutarakan bahwa Talking Stick (tongkat berbicara) adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat, dimana siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya.
Huda (2013: 224)Â menjelaskan bahwa "Talking Stick merupakan tipe pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Anggota kelompok yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya".
Jadi setelah siswa menyelesaikan materinya dan guru mempersiapkan kartu pertanyaannya, barulah siswa belajar dengan media Talking Stick ini. Dan siswa menjadi lebih bersemangat dan menyenagkannya belajar dengan metode SQ#r ini dengan media kartu huruf dan talking stick. Dan bagi siwa yang mendapat tongkat dan bisa menjawab pertanyaan mereka berhak mendapat reword dari gurunya. Â
Semoga bermanfaat hasil dari tulisan penulis ini. Sekian dulu, penulis mengucapkan terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H