------------
Apa yang ingin saya sampaikan lewat cerita ini? Ya. Jangan remehkan kemampuanAda! Itu intinya. Tidak di pungkiri, bagi sebagian guru, menulis adalah hal yang paling menjadimomok , apalagi guru-guru dengan dasar keilmuan eksakta atau ilmu pasti.
"Saya nggak bisa menulis",
Saya tidak suka menulis" atau
"Gimana mau menulis, wong hari-hari berkutat sama rumus-rumus aja". Kalimat inilah yang paling sering kita dengar.
Namun, sekali lagi, jangan remehkan kemampuan Anda!. Seorang guru sudah dibekali ilmu kepenulisan secara umum ketika di bangku kuliah. Sudah biasa menulis laporan-laporan, baik tugas maupun penelitian. Guru juga sudah biasa bercerita, berceramah, menyampaikan materi secara lisan di dalam kelas, berkomunikasi dengan siswa, menggunakan teknik-teknik tertentu agar siswa fokus dan memperhatikan pembicaraannya. Ini semua adalah bekal yang sangat mendukung. Tinggal mengasah dan memindahkannya ke dalam bentuk tulisan. Ibarat pepatah, 'senjata sudah di tangan, tinggal berperang saja.'
Reward yang Menjanjikan
Inilah hal yang paling menggembirakan. Tidak hanya siswa yang suka di berikan reward atau hadiah. Sesederhana apapun bentuknya, bahkan walau hanya dalam bentuk ucapan terimakasih atau pujian. Bagi guru, menariknya, tulisan-tulisan yang sudah dipublikasikan-diluar honor, hadiah atau royalti- adalah penilaian dalam bentuk poin yang akan sangat membantu dalam hal kenaikan pangkat atau jabatan.
Jadi dengan membiasakan diri untuk menulis, akan memudahkan mencapai syarat-syarat kenaikan pangkat plus dapat untung juga. Orang bijak mengatakan, 'sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sambil menyelam minum susu'..he he.
Wah...jadi semangat menulis nih!
Sarana dan Prasarana yang Memadai