Mohon tunggu...
Maitri Aprilyanti
Maitri Aprilyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiwa semester 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekologi Media: Konsekuensi Negatif Media Pada Perubahan Teknologi

16 November 2024   20:55 Diperbarui: 16 November 2024   21:07 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan masyarakat akan selalu berkaitan dengan erat atau selalu dikelilingi dengan adanya komunikasi. Yang dimana komunikasi ini akan berkesinambungan dengan adanya alat dan juga media komunikasi. Seiring berjalannya waktu, teknologi komunikasi ini akan semakin berkembang sesuai dengan zamannya, yang tadinya masih bersifat tradisional, semakin lama akan semakin tergantikan dengan yang baru dan canggih. Sama halnya dengan media komunikasi itu sendiri, semakin berkembangnya zaman, media komunikasi juga akan semakin beragam dan bervariatif.  Dengan berkembangnya zaman ini, masyarakat di luar sana akan lebih mudah dalam menjalin komunikasinya, karena terbantu dengan media komunikasi yang ada. Yang jauh akan terasa dekat, yang dekat akan terasa jauh. Ditambah lagi dengan adanya internet di dalam lingkup masyarakat, hal tersebut sangat membantu masyarakat dalam mengakses berbagai media komunikasi yang tersedia. Semua informasi yang ada akan lebih mudah tersampaikan dengan adanya media dan internet ini sendiri. Seiring berjalannya waktu yang sangat cepat ini, internet sendiri rupanya berkembang dan mampu menciptakan dunia yang baru didalam kehidupan masyarakat.

Terjadinya revolusi teknologi ini mengubah media dengan sangat jelas, dimana tevolusi teknologi membawa adanya pembaharuan cara media berfungsi yang menjadi tantangan baru bagi para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Ekologi media merupakan salah satu gagasan mengenai media yang dikembangkan oleh McLuhan yang pada pertama kali dikenalkan oleh Neil Postman pada tahun 1968. Dimana ekologi media sebagai studi interdisipliner yang berkembang untuk memahami bagaimana media, teknologi, komunikasi dan budaya mempengaruhi dalam membentuk lingkungan sosial. Termasuk latar belakang ekologi media yang menganalisis interaksi antara media serta hubungan mereka dengan kekuatan sosial dalam konteks yang rumit yang membentuk dan mengubah realitas sosial, politik, dan budaya. Hal ini muncul sebagian sebagai tanggapan terhadap “mazhab administratif” yang dominan yang berfokus pada efek media jangka pendek, dan mengusulkan untuk meneliti perubahan budaya berskala besar yang didorong oleh pergeseran bentuk komunikasi yang dominan. Media komunikasi memiliki karakteristik unik, yang disebut "bentuk" dan "bias," yang mempengaruhi cara mereka menyampaikan informasi. Ini mempengaruhi bagaimana manusia berkomunikasi dan juga bagaimana realitas sosial, budaya, dan politik dikonstruksi, dipertahankan, atau diubah.

Nystrom dalam (Lum, 2000) menjelaskan megenai bias media yang menggambarkan ekologi media dalam mehamai media, komunikasi dan budaya:

  1. Karena bentuk simbolik yang berbeda dimana media yang berbeda memiliki bias intelektual dan emosi yang bervariasi karena cara simbolik yang berbeda dalam mengkode informasi. Setiap media memiliki bias intelektual (cara mereka mempengaruhi dan cara berpikir) bias emosional (cara mempengaruhi perasaan) yang berbeda.
  2. Karena bentuk fisik yang berbeda di mana mereka mengkodekan, menyimpan, dan mengirimkan informasi, media yang berbeda memiliki bias temporal, spasial, dan sensorik yang berbeda.
  3. Karena aksesibilitas bentuk simbolik dimana mereka mengkodekan informasi, media yang berbeda memiliki bias politik yang berbeda. Aksesibilitas simbolik media memengaruhi bagaimana informasi dapat diakses dan digunakan oleh berbagai kelompok sosial, yang dapat menciptakan bias politik. Media yang lebih mudah diakses (seperti media sosial) mungkin memengaruhi siapa yang bisa berbicara dan bagaimana pesan disebarkan, sementara media lain yang lebih terbatas aksesnya bisa dikendalikan oleh kelompok tertentu.
  4. Karena bentuk fisik mereka mendikte perbedaan dalam kondisi kehadiran, media yang berbeda memiliki bias sosial yang berbeda. Bentuk fisik media juga menentukan bagaimana dan dimana kita mengonsumsinya.
  5. Karena cara mereka mengatur waktu dan ruang, media yang berbeda memiliki bias metafisik yang berbeda. Media yang berbeda memiliki cara mengorganisir waktu dan ruang, yang mempengaruhi pandangan kita tentang kenyataan dan eksistensi (metafisika).
  6. Karena perbedaan mereka dalam bentuk fisik dan simbolik, media yang berbeda memiliki bias konten yang berbeda. Karena bentuk fisik dan simboliknya, media yang berbeda memiliki preferensi untuk menyajikan jenis konten tertentu.
  7. Hal ini menghasilkan bias epistemologis, yaitu cara yang berbeda dalam mengetahui dan memahami dunia. Media yang berbeda mempengaruhi cara kita mengakses, memahami, dan mempersepsikan pengetahuan.

Dalam bukunya yang berjudul “Media Ecology” yang ditulisnya, Dr. Lance Strate ingin mendefinisikan ekologi media sebagai pendekatan untuk memahami kondisi manusia dengan media itu sendiri. ia ingin melihat perbedaan antara ekologi media dengan pendekatan lainnya dalam mempelajari media bukan hanya mengenai pendekatan namun juga bagaimana cara kira mendefinisikan media itu sendiri. Ekologi media memungkinkan untuk mendefinisikan media dengan jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan studi lainnya. Ia mengambil definisi utama milik Hannah Arendt mengenai kondisi manusia dalam berbicara tentang lingkungan, kondisi alami dan tempat kita hidup. Media dan lingkungan merupakan kondisi bagaimana mereka memengaruhi, mempengaruhi, dan membentuk kita. Terdapat 3 jenis lingkungan yang membentuk kondisi manusia:

  • Lingkungan Biofisik: Ini mencakup elemen fisik dan biologis. Lingkungan biofisik mencakup dunia alami yang manusia tempati dan pengaruhnya terhadap manusia.
  • Lingkungan Teknologi: Merujuk pada alat dan teknologi yang manusia gunakan untuk mengubah lingkungan, seperti mesin, perangkat, dan bangunan. Teknologi mengubah cara manusia berfungsi dan berinteraksi.
  • Lingkungan Simbolik: Terkait dengan bahasa dan bentuk simbolik lain yang khas bagi manusia. Ini mempengaruhi cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.

Teknologi, biofisik, dan simbol saling memengaruhi. Bahasa, sebagai media, membentuk cara manusia berkomunikasi dan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dalam Ekologi Media, media dipandang sebagai lingkungan, tidak hanya komunikasi massa, tetapi media interpersonal (telepon), media mobile, hingga media sosial. Media juga membawa sensasi, seperti udara membawa suara, dan alat seperti mikroskop atau kacamata yang memperluas indera manusia. Media bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga lingkungan yang membentuk cara manusia hidup dan berinteraksi. Contohnya, penempatan televisi mengubah tata letak rumah. Media membentuk persepsi manusia tentang dunia.

Dari uraian tersebut Neil Postman menyampaikan terdapat 5 hal yang perlu diketahui dari adanya perubahan teknologi salah satunya bahwa setiap perubahan teknologi selalu membawa sisi positif dan negatif, atau bisa disebut sebagai Faustian bargain sebuah kesepakatan yang menguntungkan namun juga merugikan. Setiap manfaat dari teknologi baru pasti ada dampak buruknya juga. Terkadang, dampak negatifnya bisa lebih besar dari manfaatnya, atau sebaliknya, manfaat tersebut bisa cukup berharga sehingga layak dengan kerugiannya. Postman menjelaskan bahwa setiap teknologi membawa dampak positif dan negatif. Ketergantungan yang tinggi pada teknologi dapat mengurangi kemampuan individu untuk berfungsi tanpa perangkat digital yang mengakibatkan hilangnya keterampilan dasar dan kemampuan untuk beradaptasi dalam situasi tanpa teknologi

Sebagai contoh dalam artikel mengenai Manufacturing Jobs Are Never Coming Back, membicarakan bagaimana upaya Amerika Serikat untuk memperluas sektor manufaktur sebagai bagian dari ekonominya tidak realistis, terutama karena kemajuan teknologi yang terus mengubah cara produksi. Meskipun ada anggapan bahwa manufaktur tradisional menyerap banyak tenaga kerja, kenyataannya, banyak pekerjaan di sektor ini hilang akibat otomatisasi dan peningkatan produktivitas. Banyak pabrik modern di AS kini beroperasi dengan sedikit karyawan dan banyak robot. Contoh pabrik dengan dua karyawan dan 400 robot menunjukkan bahwa teknologi telah menggantikan banyak pekerjaan manual. Kehilangan pekerjaan manufaktur bukan hanya masalah AS, tetapi juga terjadi di negara lain, termasuk China dan Brasil. Penurunan ini disebabkan oleh efisiensi yang lebih tinggi dalam proses produksi. Seperti di sektor pertanian, di mana pekerjaan juga menurun karena efisiensi, manufaktur mengikuti pola yang sama. Output meningkat meskipun jumlah pekerja berkurang. Pekerjaan yang hilang di sektor manufaktur sering digantikan oleh pekerjaan baru yang lebih berfokus pada analisis simbolik, seperti penelitian, desain, dan layanan yang tidak dapat disentuh. Jenis pekerjaan ini lebih terkait dengan kreativitas dan pemikiran kritis. Untuk tetap kompetitif, penting bagi AS untuk meningkatkan pendidikan di bidang analisis simbolik. Banyak anak dari keluarga miskin tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, yang berpotensi membatasi akses mereka ke pekerjaan yang lebih baik

Kesimpulan

Ekologi media adalah bidang penelitian interdisipliner yang menyelidiki interaksi media, teknologi, komunikasi, dan budaya serta bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan sosial. Dalam konteks ini, kemajuan teknologi komunikasi telah secara signifikan mengubah cara orang terhubung dan berkomunikasi. Meskipun kemajuan ini meningkatkan ketersediaan informasi dan kecepatan komunikasi, ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Masyarakat semakin bergantung pada gadget digital, yang dapat mengganggu kapasitas seseorang untuk bekerja tanpa teknologi dan menyebabkan hilangnya kemampuan dasar. Media yang lebih mudah diakses dapat menimbulkan bias politik dan sosial, yaitu kelompok tertentu mendominasi distribusi informasi sementara kelompok lain terpinggirkan.. Otomatisasi dan peningkatan efisiensi produksi menyebabkan hilangnya pekerjaan di bidang-bidang konvensional seperti manufaktur, yang digantikan oleh bentuk-bentuk pekerjaan baru yang lebih mengandalkan analisis simbolis dan kreativitas. Media membentuk cara orang memandang dunia, dan perubahan mode komunikasi dapat mengubah perspektif orang tentang isu-isu sosial dan politik. Secara keseluruhan, meskipun ekologi media memberikan beberapa manfaat dalam hal komunikasi dan ketersediaan informasi, hambatan yang ditimbulkan oleh ketergantungan teknis dan perubahan sosial harus diatasi untuk mengurangi dampak negatifnya.

Sumber

Postman (1998). Five Things We Need to Know About Technological Change. 

Reich. Manufacturing Jobs Are Never Coming Back.

Tarigan, R. (2024, August 15). Media Pembawa Perubahan : Tinjauan atas Teori Ekologi Media. Tarigan | Jurnal Lectura.

Media Ecology As An Approach to Understanding the Human Condition

Lum, C. M. K. (2000). Introduction: The intellectual roots of media ecology. New Jersey Journal of Communication, 8(1), 1–7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun