Mohon tunggu...
Suci Maitra Maharani
Suci Maitra Maharani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tidak suka kopi

Quarter of Century

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Pagi yang Lain

8 Desember 2016   07:11 Diperbarui: 8 Desember 2016   08:01 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
weldayawelda.blogspot.com

Pagi ini, pagi dimana aku amat sangat rindu dengan rindu yang juga berbeda, aku tak mengerti. Aku merasa hanya ingin bertemu denganmu. Sebuah puncak keinginan yang sanggup mendatangkan kawanan sungai mengalirkan pedih dari mataku.

Dan kau benar-benar datang pada pagi yang lain ini, Elan. Kau tak lupa aku meski belum aku mampu menjadi puisi. Gegas aku memelukmu amat erat, dan menutup mata demi merayakannya. Amat erat, Elan, erat sekali. Hingga erat itu perlahan terasa pudar kemudian hambar lalu hilang kala tak sedikitpun kau hadiahiku peluk balasan. Ada pedih makin deras pada sungai yang berjatuhan dari mataku, Elan, saat semua menjadi nyata.

Aku kembali ingat, aku memang hanya aku, bukan dia yang berikanmu berlarik larik puisi tempo hari. Maka kala kubuka mata segera kutersadar, Elan, tak ada kau. Tak ada.

Yang ada hanya aku, tengah memeluk erat lututku sendiri.

[-]    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun