Mohon tunggu...
Suci Maitra Maharani
Suci Maitra Maharani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tidak suka kopi

Quarter of Century

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Sebelum Akad Adat

7 Oktober 2016   22:37 Diperbarui: 8 Oktober 2016   09:32 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memindahkan satu per satu loyang legit ke meja panjang ruang keluarga, agar lebih aman dari jangkauan siapa pun, terutama anak-anak. Bukanlah apa, hanya aroma legit yang sedap terlalu menggoda jemari untuk mencolek dan menjilat.

Beres, aku kembali ke kamar untuk merapikan pernik pakaian adat yang akan dikenakan esok. Belum juga sepuluh menit duduk, aku mendengar suara memanggil dari belakang.

“Mel! Legit kau, Mel!”

Makin lama suaranya makin keras. Jelas ini bukan panggilan, tapi teriakan.

Legit? Perasaanku tak enak.

Dan benar saja, dari ambang pintu ruang keluarga tampak beberapa loyang telungkup di lantai dengan isi nyaris hancur. Sebagian untungnya masih tersisa rapi di atas meja.

Aku tak berpikir apa pun lagi, tidak juga memungut loyang dan legit yang bertebaran. Aku dengan sigap bergerak meraih sapu di sudut, lalu mengayunkannya ke tubuh tua satu-satunya yang berdiri di sisi meja panjang tempatku meletakkan legit.

“Kenapa selalu aku yang kau ganggu? Kenapa semua jadi kacau jika ada kau, hah?” aku mengamuk. Betapa sedih aku melihat legit-legit yang tercecer tak berguna di lantai. Sedang membuatnya sungguh tak mudah dan memakan waktu lama. Lalu bagaimana dengan acaraku esok jika prasyaratnya berantakan bahkan kurang?

Si tua itu tak melawan, hanya menutup wajahnya dengan lengan. Bagusnya memang begitu, ia harus tahu diri.

“Mel sudah, jangan.”

“Mel cukup. Biar nanti kita buat lagi legitnya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun