Sudah 73 tahun Indonesia merdeka dan terbebas dari yang namanya penjajahan, kemiskinan, kemalangan, keterpurukan, pendidikan yang kurang, dll. Namun masih sama saja masyarakat Indonesia sekarang masih banyak yang belum merasa merdeka, masih banyak yang mengalami kemiskinan, kemalangan, keterpurukan, dan pendidikan yang sangat sulit didapatkan. Pendidikan di Indonesia contohnya sangat sulit didapatkan oleh masyarakat dengan ekonomi kebawah serta anak-anak yang tinggal di pedalaman dan berada jauh dari kota-kota besar, akibatnya banyak sekali anak-anak yang putus sekolah akibat desakan ekonomi ataupun tidak bisa mendapatkan pendidikan karena tidak adanya tenaga pendidik di daerah pedalaman.Â
Ini menjadikan Indonesia tertinggal oleh negara-negara lain dalam bersaing di bidang Pendidikan, sungguh ironis memang disaat anak-anak mempunyai cita-cita yang tinggi namun mereka tidak bisa menyalurkan hasrat untuk mengejar cita-cita mereka dikarenakan kurangnya biaya untuk sekolah. Keadaan ekonomi dimana banyak orang tua tidak menyekolahkan anaknya karena alasan ekonomi dan mengajak anak mereka dari kecil untuk bekerja mencari uang untuk biaya hidup sehari-hari, serta kurangnya tenaga pendidik untuk daerah pedalaman dikarenakan kehidupan yang sulit di sana.
Ekonomi adalah alasan utama dalam masalah anak putus sekolah, sungguh sangat disayangkan karena disaat mereka ingin sekali belajar di sekolah bersama teman-temannya dan mengejar cita-cita mereka langkah mereka harus terhenti akibat kurangnya biaya untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya, hal ini membuat mereka harus putus sekolah dan ikut membantu orang tua mereka bekerja untuk biaya hidup mereka sehati-hari.Â
Tenaga kerja di pedalaman juga memiliki masalah khusus yaitu kurangnya jaminan yang layak dari Pemerintah, mereka disana hanya bekerja sebagai guru honorer yang gajinya bisa dikatakan kurang karena disana mereka masih memikirkan cara bagaimana mereka tinggal, makan sehari-hari, Â dan transport untuk ketempat mereka mengajar.Â
Jarak dari rumah ke tempat mereka mengajarpun juga jauh, biasanya mereka menempuh dengan  berjalan kaki, naik sepeda, ataupun naik perahu sejauh berkilo-kilometer untuk mencapai tempat mereka mengajar. Semua mereka lakukan hanya guna memberikan ilmu untuk anak-anak pedalaman dan membuat anak-anak tersebut menjadi orang yang berguna untuk bangsa Indonesia.
Belum lagi mereka menemui banyak juga permasalahan dalam infrastruktur bangunan sekolah seperti ruang kelas yang atapnya bocor, kurangnya meja dan kursi untuk siswa belajar, dan suasana ruang kelas yang kumuh dan kotor yang membuat siswa serta tenaga pengajar tidak nyaman untuk melakukan proses belajar mengajar, kurangnya fasilitas dalam sekolah seperti perpustakaan yang minim akan buku, tidak lengkapnya alat praktek di laboratorium, tidak adanya arena bermain anak dan tempat MCK.
Permasalahan pendidikan di Indonesia bisa dikatakan tiada habisnya, karena kurangnya peran Pemerintah dan orang tua dalam menanamkan pendidikan untuk anak sedini mungkin. Pendidikan sangatlah penting didapatkan anak karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan ikut untuk membantu memajukan dan mensejahterakan bangsanya. Di masa lampau pendidikan sudah ditanamkan untuk anak-anak guna menjadikan anak-anak tersebut sebagai orang yang berhasil di masa depan dan Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pahlawan pelopor pendidikan. Dibawah adalah contoh gambaran pendidikan dimasa lampau.
Marilah kita sadar bahwa pendidikan itu sangatlah penting dengan memberikan pendidikan sedini mungkin untuk anak-anak dan membantu mereka dalam mengejar cita-cita supaya tercapai serta tidak membuat mereka harus putus sekolah dan membuang mimpi mereka karena alasan ekonomi. Mereka hanya ingin sekolah seperti anak yang lain, mereka hanya ingin bermain seperti anak-anak yang lain bukannya membantu orang tua bekerja. Dan mereka juga hanya ingin suatu saat cita-cita mereka tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H