Mohon tunggu...
Maisya Virly
Maisya Virly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Gimmick Politik 2024: Strategi Kreatif atau Tipu Daya Politik?

15 Desember 2023   23:02 Diperbarui: 15 Desember 2023   23:18 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Capres-Cawapres dan Aksi Panggung Mereka

Dalam kampanye pilpres 2024 yang sudah dimulai, masing-masing paslon sudah mempunyai gimmick  untuk menarik perhatian. Mari kita bahas gimmick apa yang mereka gunakan satu persatu.

Paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin, gimmicknya tutorial slepet sarung, yang mana gimmick tersebut mendapat bergam komentar dari netizen karena memberi gelak tawa. Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa gimmick dalam politik sah-sah saja untuk dilakukan, asalkan tidak menjadi kegiatan yang sering dilakukan oleh capres cawapres.

Yang kedua, yaitu paslon nomor urut dua prabowo-gibran, gimmicknya gemoy atau joget gemoy. Gimmick ini berhasil meraih popularitas di berbagai kalangan masyarakat karena mampu menciptakan keceriaan dan keakraban dalam kampanye politik. Ketua TKN Prabowo-Gibran, Roslan Roeslani menyatakan bahwa gimmick gemoy ini muncul secara natural, tetapi dia mengakui bahwa gimmick ini dibutuhkan untuk menarik perhatian pemilih muda.

Dan yang terkahir paslon dari PDIP dengan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD, gimmicknya salam 3 jari ala film hunger games. Pada hal ini, Ganjar menjelaskan bahwa salam 3 jarinya itu mengisyaratkan tiga janji utamanya jika terpilih menjadi presiden, yakni : "Tiga jari tiga janji: Taat pada Tuhan, patuh pada hukum, dan setia pada rakyat.”

Strategi Kreatif vs Tipu Daya: Sejauh Mana Kita Bisa Membedakannya?

Sejauh ini kita melihat bahwa media sosial menjadi panggung utama dalam gimmick capres dan cawapres untuk membangun citra, memperkuat pesan, dan sebagai wadah untuk berinteraksi dengan pemilih.

Kehadiran berbagai  platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok, memberikan celah yang luas untuk para kandidat dalam mempertontonkan berbagai aksi, slogan, dan kampanye kreatif mereka. Hal ini akan menimbulkan dorongan bagi para kandidat agar terus bersaing untuk mencuri perhatian di dunia maya.

Berhadapan dengan arus informasi yang begitu canggih dan cepat ini, pemilih harus bijak dalam menelaah strategi kreatif dan tipu daya politik, karena terkadang garis antara kreativitas dan strategi licik dapat menjadi kabur. 

Oleh karenanya, sebagai pemilih penting untuk mengetahui sejauh mana gimmick politik mencerminkan visi dan komitmen seorang pemimpin atau malah digunakan sebagai alat untuk meraih dukungan. 

Paslon yang memakai strategi kreatif dengan integritas cenderung memberikan pengenalan lebih dalam tentang nilai-nilai dan tujuan mereka. Bertolak belakang dengan tipu daya politik, yang menggunakan kekreatifan untuk menutupi kebohongan atau kurangnya substansi dalam kampanye.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun