program pengabdian kepada masyarakat, yang diwujudkan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Implementasinya, KKN di UPI dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yakni KKN Tematik dan KKN Rekognisi. KKN Tematik memungkinkan mahasiswa untuk menjalankan KKN secara reguler dan terlibat langsung dengan masyarakat, sementara KKN Rekognisi diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan lain melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), seperti kampus mengajar, magang merdeka, pertukaran mahasiswa, dan kegiatan lainnya. Selanjutnya, kegiatan tersebut dapat diubah atau dikonversi menjadi bentuk kegiatan KKN.
Universitas Pendidikan Indonesia yang dikenal luas dengan singkatan UPI, meneguhkan salah satu aspek dari Tri Dharma Perguruan Tinggi melaluiProgram MBKM merupakan program yang dikembangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, dengan tujuan meningkatkan kompetensi lulusan dalam kedua aspek, baik soft skills maupun hard skills. Dengan demikian, diharapkan agar lulusan lebih siap dan relevan dalam menghadapi tuntutan zaman, serta memiliki persiapan sebagai pemimpin masa depan yang unggul dan berkepribadian bagi kemajuan bangsa.
Salah satu program MBKM adalah kampus mengajar. Program ini mengundang mahasiswa untuk berpartisipasi secara kolaboratif, mengambil tindakan nyata, dan memberikan kontribusi positif bagi negara melalui penugasan di sekolah-sekolah, baik tingkat SD maupun SMP. Fokus utama program ini adalah mengembangkan literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan administrasi sekolah. Selain itu, inisiatif "kampus mengajar" tersebut bertujuan memberikan peluang kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui kegiatan di luar lingkungan perkuliahan, sekaligus meraih pengalaman mengajar yang diakui dan setara dengan 20 satuan kredit semester (sks).
Sasaran dari Kampus Mengajar Angkatan 5 ini adalah sekolah yang memerlukan bantuan signifikan dalam meningkatkan program literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, serta administrasi sekolah yang masih berada pada tingkat yang rendah. Pemilihan sekolah sasaran dilakukan secara langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan data dan fakta yang diperoleh melalui survei yang dilakukan oleh panitia Kampus Mengajar.
Salah satu sekolah yang dipilih sebagai tempat penugasan program kampus mengajar Angkatan 5 yang melibatkan partisipasi tiga mahasiswa, termasuk Saya, Ma’iswati Hani (21). Pilihan jatuh pada SD Negeri 2 Gembongan yang terletak di daerah Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Program ini berlangsung selama 4 bulan, mulai dari 20 Februari 2023 s.d 16 Juni 2023. Sekolah ini terletak di daerah yang mudah dijangkau. Keadaan lingkungan sekolah memiliki satu ruang guru atau kantor, enam ruang kelas dengan kondisi gedung yang terpisah yaitu gedung A yang terdiri dari ruang guru atau kantor, ruang kelas 1,2,3 dan gedung B terdiri dari ruang kelas 4,5, dan 6. Kemudian, tidak ada ruang perpustakaan khusus, hanya sebagai tempat buku-buku yang jarang bahkan tidak terpakai dengan kondisi buku tidak tersusun rapi serta kondisi lingkungan sekolah masih ada sampah yang tidak ditempatkan sesuai wadahnya. Pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah sudah ada programnya seperti adanya pembiasaaan membaca buku dan menghafal perkalian, namun dalam implementasinya masih belum dilaksanakan oleh guru kelas. Minat dan motivasi belajar peserta didik yang kurang karena tidak adanya penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, guru hanya mengacu pada buku tema atau buku yang didapat dari pemerintah.
Selanjutnya, berkaitan dengan program-program yang akan dilakukan oleh mahasiswa yakni berkaitan dengan literasi, numerasi, adaptasi teknologi, administrasi sekolah, serta program-program yang berkaitan dengan SDGs dan program lainnya. Program-program tersebut dirancang berdasarkan kebutuhan untuk kemudian diinformasikan kepada pihak sekolah melalui kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS).
Program yang berkaitan dengan lingkungan yang berbudaya literasi dan numerasi, seperti mengoptimalkan pojok baca di tiap-tiap kelas sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik, mengoptimalkan papan mading menjadi mading kreatif. Mading kreatif dapat digunakan sebagai wadah karya - karya peserta didik yang dibuat selama kami bertugas maupun setelah kami selesai bertugas; mengoptimalkan pembiasaan membaca dan menghitung, serta spanduk edukasi sebagai media untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Program yang berkaitan dengan adaptasi teknologi, seperti membantu guru dan peserta didik melek akan teknologi, membantu penerapan dan pengaplikasian Microsoft Word dan Canva baik kepada peserta didik maupun guru, membantu guru dalam pengaplikasian teknologi lainnya.
Pada kegiatan belajar mengajar, mahasiswa melakukan beberapa kegiatan, seperti membantu guru dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah dengan menerapkan pohon literasi, kotak numerasi, literasi peta, etnomatematika permainan tradisional, dan pembelajaran literasi numerasi lain yang diselingi dengan permainan; membantu guru dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik melalui pengimplementasian metode-metode yang dapat memunculkan partisipasi aktif peserta didik, salah satunya dengan menggunakan metode permainan dan juga menggunakan media pembelajaran seperti laptop, monopoli, uno stacko, dan lainnya agar kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Kemudian, terdapat program yang berkaitan dengan SDGs, seperti ekobrik sebagai bentuk atau cara untuk mengurangi sampah plastik dengan memanfaatkannya menjadi barang yang memiliki nilai guna dan pemanfaatan ember bekas sebagai tempat sampah. Selanjutnya, terdapat juga program lainnya yang merupakan program tambahan, seperti Private Class Calitung yang bertujuan untuk membantu peserta didik yang masih kurang atau belum bisa membaca, menulis, dan menghitung; Pesantren Kilat sebagai upaya penanaman keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan; Quiz Social Studies sebagai upaya untuk melatih pemahaman peserta didik terkait pemahaman umum sosial sesuai dengan materi yang diberikan melalui kuis atau permainan; English Time sebagai upaya untuk memperkenalkan peserta didik tentang hal-hal sederhana mengenai bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari; Festival Minat dan Bakat sebagai upaya untuk menemukan minat dan bakat peserta didik melalui berbagai perlombaan; serta administrasi sebagai upaya untuk membantu kebutuhan sekolah.
Selain program-program di atas, dilakukan juga pelaksanaan AKM Kelas literasi dan numerasi yang dilakukan sebanyak 2 kali kepada kelas V, yaitu pretest dan postest serta survei pengisian cita-cita yang juga dilakukan pada kelas V.
Melalui program-program yang dirancang dan diimplementasikan kepada sekolah sasaran, mahasiswa mampu mengembangkan skill atau kemampuannya untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia terutama dalam bidang literasi, numerasi, dan teknologi. Selain itu, banyak pengalaman yang didapat sehingga Saya dapat belajar mengenai penyelesaian masalah, public speaking, dan kepemimpinan. Implementasi dari program-program tersebut kepada sekolah sasaran, mendapatkan hasil atau respon positif, perubahan dan perkembangan yang mulai terlihat, baik dari perkembangan kemampuan peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan teknologi maupun perkembangan terhadap sikap atau attitude. Kebermanfaatan program kampus mengajar bagi mahasiswa, yaitu mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang didapat di luar perkuliahan, khususnya dalam ranah Pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H