Mohon tunggu...
Maisun
Maisun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki suka menulis, sehingga saya ingin menerbitkan artikelĀ² dimedia massa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Transaksi E-Commerce Media Sosial

25 November 2023   07:35 Diperbarui: 25 November 2023   07:43 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan berkembangnya teknologi informasi, banyak orang dari berbagai kalangan menggunakan Internet untuk membeli dan menjual. Internet sangat luas dan tersebar di seluruh dunia sehingga memudahkan dalam berkomunikasi dan memberikan informasi. selain itu, Internet dapat digunakan sebagai sarana jual beli online yang sering disebut dengan e-commerce.Ā 

Perdagangan elektronik mengacu pada pertukaran segala bentuk Ā informasi, produk, layanan, dan transaksi pembayaran antara organisasi dan kelompok kepentingan berdasarkan media elektronik melalui kabel telepon, koneksi Internet, dan akses digital lainnya. Transaksi jual beli online sama saja dengan transaksi langsung. Hanya saja pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi ini Ā tidak bertatap muka.

Jual beli ini termasuk penggunaan media sosial.contohnya adalah posting ke Instagram. E-commerce merupakan cara ideal untuk mengatur dan menjalankan bisnis, dengan memperhatikan norma dan moral yang telah ditetapkan serta tidak melanggar prinsip Islam dalam menerapkan prinsip etika Ā bisnis Islam.Instagram merupakan media sosial untuk mengunggah foto. Saat ini Instagram banyak digunakan untuk Ā mengunggah dan menjual gambar.

Dalam membeli atau menjual, penjual harus memperhatikan etika dan aturan yang harus diterapkan agar pembeli tidak Ā dirugikan dengan produk yang dibeli. Aturan ini akan membantu Anda menghindari perilaku manipulasi, ancaman, atau tidak bermoral terhadap pembeli. Masih adanya penipu di kalangan penjual, terutama yang menggunakan media sosial instagram.Misalnya saja Ā mengunggah foto produk palsu untuk menarik perhatian pembeli dan menghindari informasi mengenai cacat pada produk yang dijualnya. Etika Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Sebagai pedagang, masyarakat harus menerapkan prinsip etika bisnis Islam: Tauhid, Keadilan, Kehendak Bebas, Tanggung Jawab, dan Kebajikan/Kejujuran.

Kelima prinsip ini merupakan prinsip yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap pelaku bisnis.oleh karena itu, peneliti berusaha memahami sejauh mana penerapan etika bisnis Islam.Dari segi teknis proses adalah mengenai adat istiadat, tradisi, tata cara, dan sistem ('urf) yang diterapkan, termasuk akad dalam jual beli, dan pelaksanaan kabul, yang dapat dilakukan secara lisan maupun fisik,tidak perlu bertemu.

Namun pemrosesan pembayaran dengan cara atau media teknologi apa pun dianggap sah, asalkan fleksibel dan sesuai dengan standar syariah, karena dilakukan dengan mengklik atau mengisi opsi tertentu di dunia maya, dan transaksi selanjutnya akan diperhitungkan.Para pihak berjanji untuk memenuhi kewajiban masing-masing berdasarkan Perjanjian ini.

Dalil yang membolehkan perdagangan elektronik adalah sebagai berikut: Al-Quran, Surat Al-Baqarah, ayat 282:Ā 

....

Artinya: "Haii" Orang-orang yang beriman Jika anda jangan membayar Muammarah tunai dalam jangka waktu yang ditentukan, sebaiknya dicatat..."

Di bawah ini adalah beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan ketika menerapkan etika bisnis Islam dalam transaksi e-commerce.

1.Kepercayaan: Etika bisnis dalam perdagangan elektronik menunjukkan pentingnya membangun kepercayaan di kalangan konsumen untuk melakukan transaksi.Etika bisnis Islam yang lengkap memungkinkan konsumen melakukan transaksi secara bertanggung jawab dan sukses, mencegah penipuan dan kesalahan yang mungkin terjadi dalam e-commerce.

Ā 2.Hukum Islam: E-commerce adalah sarana yang diperbolehkan menurut hukum Islam, dan alasan penggunaannya: Peraturan media e-commerce sesuai dengan persyaratan Islam.

Ā 3. Tanggung Jawab : Pelaku usaha e-commerce mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.Tanggung jawab ini termasuk salah satu etika bisnis yang harus diterapkan.

4. Pemahaman Hukum Islam: Pelaku usaha e-commerce harus memahami hukum Islam yang berlaku dalam transaksinya, termasuk syarat dan ketentuan transaksi As-Salam. Pemahaman terhadap hukum Islam yang berlaku memungkinkan pemangku kepentingan bisnis untuk menyesuaikan kebijakan dan prinsip bisnisnya dengan prinsip Islam.

Ā 5.Pemeriksaan Kualitas: Saat menerapkan etika bisnis Islam pada perdagangan elektronik, penting untuk memastikan kualitas produk atau layanan yang diberikan kepada konsumen.Hal ini akan membantu Anda mengatasi rasa senang atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dijual.

Dalam transaksi online ini, pemesanan biasanya dilakukan melalui jasa kurir Ā dan jumlah delivery ordernya banyak, sehingga terjadi pula ketidaksesuaian antara produk yang dipesan dengan produk yang dikirimkan penjual kepada Ā pembeli.Kualitas, warna, tekstur, dan lain-lain bahan mungkin berbeda dengan informasi gambar di toko online. Dan Ā penjual mengirimkan produk kadaluwarsa atau palsu. Dalam dunia bisnis, tidak semua orang berharap diperlakukan tidak jujur oleh orang lain.Manipulasi tidak akan terjadi apabila didasari oleh standar moral yang tinggi.Memberikan informasi secara jujur sangatlah penting bagi pembeli atau konsumen.Nilai kejujuran diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW.Dia adalah seorang pedagang yang terkenal dengan integritasnya.Secara filosofis, etika bisnis berperan sebagai pengelola kegiatan ekonomi, karena Ā etika didasarkan pada pertimbangan ilmiah dan pertimbangan agama.Oleh karena itu, etika didefinisikan sebagai Ā standar perilaku yang memandu individu.Etika adalah Ā studi tentang tindakan dan keputusan moral yang salah dan benar. Dengan kata lain, prinsip-prinsip pengetahuan Ā etika bisnis Ā harus dimiliki oleh setiap orang yang melakukan kegiatan perekonomian, baik itu pengusaha maupun pedagang.Terutama para pebisnis online yang melakukan transaksi jual beli.Tujuan etika bisnis Ā adalah untuk mengembangkan kesadaran moral pengusaha untuk menjalankan perusahaannya "dengan baik dan bersih".

Ā Menerapkan etika bisnis Islam sangat penting bagi semua penjual khususnya yang menggunakan media sosial Instagram. Dalam hal ini, beberapa prinsip etika bisnis Islam masih ada bagi penjual yang menggunakan media sosial Instagram.

Saat ini proses transaksi jual beli lebih banyak dilakukan secara online melalui media sosial, dan Ā sebagian besar penjual tentu saja berusaha mencari keuntungan sebesar-besarnya melalui berbagai cara, mengabaikan etika bisnis yang seharusnya diterapkan sesuai syariah.Terkait konsekuensi penerapan etika bisnis Islam pada penjual e-commerce menggunakan media sosial Instagram, Islam mengakui peran perdagangan/bisnis dalam mencapai keuntungan dan kebesaran, namun Islam Perlu Anda ketahui bahwa ajaran membatasi peluang Anda untuk mencapai hal tersebut.keuntungan dan kebesaran dapat diraih dengan tidak melakukan kezaliman dan penyimpangan.Perbedaan dengan mitra bisnis. Transaksi dengan mitra usaha harus dilakukan secara kekeluargaan dan berdasarkan kesepakatan bersama, namun dalam proses jual beli, transaksi yang dilakukan didasarkan pada kesepakatan atau kesepakatan baik penjual maupun pembeli, yaitu penjual dan pembeli.harus dilakukan.salah satu syarat yang harus dikecualikan dalam sikap saling sepakat adalah transaksi penjualan harus bebas dari proses penipuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun