Mohon tunggu...
Maisaroh Said
Maisaroh Said Mohon Tunggu... -

"pribadi sederhana yang mengabdikan diri pada hujan kata-kata yang akan tetap menerima dengan legowo mendung abjad-abjad dan badai kalimat-kalimat"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Berjarak

15 November 2010   21:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:35 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jarak itu membeku

Merobek hatiku yang meramumu

Rahasia malam mengambang

Menggambar butiran rasamu padaku

Menyiksaku dalam rasa percayamu

Menguji kesetiaan yang tak lagi mampu

Rindu menyesak riak beriak

Menelusup dalam lamunan panjangku

Meregang semakin lebar

Gelisah membara lara

Tersengat jantungku

Memikirmu nan jauh

Melepasmu bagai helaan nafas

Untuk kemudian kutarik kembali

Melangkah …

Berat …

Tanyaku untukmu

Bagaimana jalan ini harus tertempuh



Surabaya, 14 November 2010

20.53 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun