Mohon tunggu...
Maisaroh Said
Maisaroh Said Mohon Tunggu... -

"pribadi sederhana yang mengabdikan diri pada hujan kata-kata yang akan tetap menerima dengan legowo mendung abjad-abjad dan badai kalimat-kalimat"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Labirin Kepedihan

22 Oktober 2010   01:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengambil jatah tempat untuk kakinya

Gurat wajahmu kubaca

Ada ruang tak terbatas

Relung sepi tanpa jalan keluar

Pada tipisnya rasa manusiawi di negeri kita

Rasa-rasa menyerbu

Dalam teriakan yang tertelan

Kemudian kau melangkah

Turun dan berbaur di perhentian

Menyisakan labirin pertanyaan

Kepedihan panjang seakan terjanjikan

Yang hampir memecahkan selaput jantungku

Saat seorang teman membisikkan bahwa kau tuna rungu

Surabaya, 17 Oktober 2010

19.41 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun