Jejak di MTsN 2 Situbondo

Suatu hari, tepatnya pada hari kamis, Izzah libur, Izzah sekarang menginjak kelas dua belas atau bisa disebut kelas 3 SMA. Izzah sebentar lagi lulus SMA dan melanjutkan pendidikannya ke kelas berikutnya yaitu kuliah. Izzah sebenarnya bingung ingin masuk kuliah jurusan apa dan masuk kuliah mana.

Bel masuk berdentang, Izzah tahu bahwa dia pulang. Pulang ke rumah keduanya, MTsN 2 Situbondo. Meskipun dia sudah lulus beberapa tahun yang lalu, dia selalu merasa bahwa sekolah itu adalah tempat yang penuh kenangan indah.Saat Izzah melangkah masuk ke gerbang sekolah, dia tersenyum saat melihatnya masih sama seperti dulu. Perasaannya seperti menginjakkan kaki di rumah lama yang penuh kenangan.

Izzah memutuskan untuk mengunjungi kelas-kelas yang pernah dia tempati. Meski hanya ada beberapa kelas dan tidak banyak murid dia tetap suka dengan sekolah ini. Dia merasa nostalgia saat melihat ruang kelas tempat dia belajar bersama teman-temannya. Dia mengenang pelajaran-pelajaran yang dia pelajari dan kenangan-kenangan lucu bersama temannya. 

Izzah juga menyempatkan diri untuk mampir ke lapangan sekolah. Dia mengenang hari-hari ketika dia bermain basket, bulu tangkis, volly dan lainnya dengan teman-temannya. Dia selalu merasa senang dan bahagia bermain-main di lapangan itu. Dia juga teringat ketika dia sedang upacara hari senin maupun hari-hari tertentu di lapangan itu. 

Saat menjelang sore, Izzah bertemu dengan beberapa guru-guru yang masih mengajar di sekolah itu. Mereka bertukar cerita tentang perubahan yang telah terjadi di sekolah sejak dia lulus, dan Izzah merasa bangga melihat betapa berkembangnya MTsN 2 Situbondo semenjak dia lulus.

Sebelum dia meninggalkan sekolah, Izzah berdiri di depan bangunan utama sekolah dan merenung. Dia merasa terhubung dengan masa lalunya di sekolah ini, dia bersyukur atas semua pengalaman dan pelajaran yang dia dapat di sini. MTsN 2 Situbondo adalah tempat di mana dia tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik.

Dengan hati yang penuh rasa terima kasih, Izzah meninggalkan MTsN 2 Situbondo. Meskipun dia telah pergi, dia tahu bahwa sekolah itu akan selalu menjadi bagian penting dalam hidupnya. Dan mungkin, di suatu hari nanti, dia akan kembali lagi, membawa pengalaman di hidupnya  dan cerita baru untuk dibagikan kepada generasi berikutnya.