Mohon tunggu...
Main Fals
Main Fals Mohon Tunggu... wiraswasta -

●Bukan blogger pemula, tapi bukan juga seorang blogger master. Akoe hanyalah seorang pengangguran yang senang mempelajari hal-hal baru seputar BLOG, SEO dan internet marketing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terima Kasih Buat Pemilik Warung Kopi

10 Oktober 2016   21:07 Diperbarui: 10 Oktober 2016   21:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matur Nuwun,mbak pemilik warung ...
========

Hujan turun lebat sekali dalam perjalanan saya kembali pulang. Sialnya, saat sedang hujan lebat2nya, posisi saya sampai di tengah-tengah hutan dadapan,solokuro. Itu artinya, barisan hutan masih lumayan panjang di depan sana. Saya terus memacu motor, dan sulit sekali menemukan tempat berteduh. Hingga akhirnya, saya menemukan sebuah warung kopi kecil. Jenis warung sangat sederhana yang tetap dibutuhkan di kala hujan besar.

Ketika saya memberi salam, tampak dua perempuan pemilik warung. Saya masuk dan memesan kopi.Sambil menunggu kopi,Saya mengecek ponsel.
Pakaian sudah agak kuyup. Hingga kopi hampir habis, hujan tak juga reda. Perjalanan kira-kira masih setengah jam lagi. Mata saya tidak cukup bersahabat dengan gelap. Dan saya adalah pemalas yang selalu lupa membawa jas hujan karena memang saya tak punya jas hujan.Titik air hujan selalu menghalangi jarak pandang dan saya selalu tetap harus berteduh. Saya mulai cemas. Jika hari sudah gelap, saya tidak akan berani melewati hutan yang masih tersisa di depan sana. Tapi bagaimanapun, perjalanan tetap harus lanjut masak harus menginap di warung kopi...trus piro tarif nya..bisa2 habis isi dompet.
Sebetulnya saya bisa-bisa saja memaksa hujan-hujanan. Tapi saya takut katisen.

"Saya punya Jas hujan, Mas. Mas bawa saja,besuk kembalikan."

"Wah... Saestu, Mbak? Matur nuwun sanget." Saya beranjak dari tempat duduk. Membungkus tas dengan atasan jas hujan yang diserahkan si pemilik warung kopi.

"Lho, dipakai mas jas hujannya. Supados awake anget ra kudanan

Sejujurnya, saya terharu betul dengan kalimat si pemilik warung.

"Njih, Mbak... Kulo lanjut rumiyin njih." Pamitku..
Semoga Allah membalas kebaikanmu,memperlaris warung kopimu,mempermudah urusanmu, memuliakanmu dan keluargamu senantiasa.

Di sisa perjalanan yang hujan-hujanan tadi, saya tidak merasakan apa-apa kecuali memikirkan perihal kebaikan-kebaikan kecil yang suatu saat harus kita salurkan enerjinya ke orang lain yang butuh pertolongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun