BANJARNEGARA - SMA Negeri 1 Karangkobar menggelar kegiatan Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kamis (12/1/2023).Â
Kegiatan tersebut juga sekaligus pencanangan Sekolah Adiwiyata Nasional dan diisi dengan pameran produk olahan makanan UMKM.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendididikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Dr Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd.Â
Turut hadir pula Kepala BPTIK Dikbud Provinsi Jawa Tengah Dr Siswanto, M.Pd, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sub Koordinator Seksi Penyelenggara Pelatihan Yusa Bramidha, S.S.TP., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Dwi Yuliati Mulyaningsih, S.Pd, M.Pd., dan Ketua MKKS SMA Kabupaten Banjarnegara Drs A Junaidi.A, MM.
Pendidikan dengan karakter dan etika
Kepala SMAN 1 Karangkobar Ibnu Rohmadi, S.Pd, M.Eng mengungkapkan, tema gelar karya kali ini adalah "Bhinneka Tunggal Ika Hebat Bersama". Diharapkan melalui kegiatan tersebut semakin meningkatkan kualitas pembelajaran dan siswa di SMAN 1 Karangkobar.
"Mari kita dukung merdeka belajar dengan semangat menyongsong pendidikan yang lebih baik lagi di Indonesia. Kecerdasan dalam menempuh pendidikan untuk keberhasilan itu penting, tetapi ada yang lebih penting dan mendasar yaitu karakter atau etika," kata Ibnu.
Pihaknya juga mengatakan, gelar karya tersebut juga bertujuan untuk membentuk karakter murid sesuai dengan 6 dimensi dalam profil pelajar Pancasila yaitu Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia, Bernalar kritis, Berkebhinekaan global, Kreatif, Mandiri, serta Gotong royong.Â
"Bapak Ibu guru selalu dan terus bersemangat, menerapkan student agency atau kepemimpinan murid. Melalui voice, choice dan ownership, anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai minat bakatnya. Semakin religius, semakin beretika dan semakin berprestasi," tuturya.Â
Ibnu juga menjelaskan, Sekolah Adiwiyata sangat baik untuk mendukung pelestarian lingkungan. Menurutnya mencintai lingkungan berarti mencintai masa depan. Sehingga selama masih bersama-sama tinggal di bumi yang sama, maka bersama-sama pula perlu menjaga alam ini dengan baik.
Pameran UMKM hingga pentas seni
Sementara itu, gelar karya juga mengadakan pameran UMKM tentang olahan makanan bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang nantinya bisa dipupuk untuk bekal di masa depan. Sebab tidak semua siswa nantinya dapat melanjutkan kuliah.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga diadakan fashion show anti Perundungan, anti Intoleransi, dan anti Kekerasan(PIK). Kegiatan ini adalah bentuk ekspresi atau simbol dukungan untuk mewujudkan sekolah ramah anak.Â
"Mari kita hilangkan 3 dosa besar dalam pendidikan yaitu perundungan, intoleransi dan kekerasan," jelasnya.Â
Kegiatan gelar karya juga diisi dengan Pentas Seni Nusantara dan Mancanegara yang dipentaskan kesenian dari masing-masing kelas.Â
Setiap kelas ada 36 siswa adalah kolaborasi yang baik, karena di dalam prosesnya terdapat karakter yang dibentuk yaitu kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global.
Pameran Nusantara di tiap-tiap kelas memamerkan hasil lukisan, miniatur rumah adat, dan poster anti perundungan yang diharapkan akan menambah kecintaan dan kebanggan terhadap budaya Indonesia yang sangat beragam.
Di samping Sekolah Adiwiyata, Sekolah Siaga Bencana, Sekolah Siaga Kependudukan, Sekolah Sehat, SMAN 1 Karangkobar juga menjadi Sekolah Ramah Anak.Â
"Sekolah adalah rumah, menjadikan sekolah sebagai tempat nyaman untuk membentuk karakter yang pastinya untuk bekal keberkahan di masa depan. Semoga kita bisa mewujudkan merdeka belajar, mengantarkan murid sebagai generasi emas cerdas berkarakter," jelas Ibnu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H