Mohon tunggu...
Maini Yarsi.B
Maini Yarsi.B Mohon Tunggu... Guru - Guru

perumahan BMS B.20 Desa Santur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapakah Guru Pertama yang Mempengaruhi Kehidupan Kita?

27 November 2020   19:30 Diperbarui: 27 November 2020   19:31 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak adalah anugerah terindah dari yang maha kuasa, kehadirannya ke dunia sangat dirindukan oleh semua pasangan yang baru menikah dan membina rumah tangga. Kelahiran sosok mungil ini memberikan nuansa kebahagian tersendiri bagi si ayah dan si Ibu. Si bayi  ini  merupakan buah hati dan cinta kasih mereka berdua dan juga sebagai wujud kasih sayang diantara mereka.

Bertahun-tahun mereka merawat dan menjaga anaknya ,hingga tumbuh dewasa dan sampai menghantarkan mereka juga menuju jenjang rumah tangga. Bahkan sampai mereka memliki anak yang menjadi cucu kedua orang tuanya.Merekalah orang pertama yang memberi pendidikan pada anak-anaknya,hingga jenjang sekolah barulah anak-anak mendapatkan tambahan pendidikan dari sekolah.

Namun ,dalam keseharian anak-anak takkan pernah lepas dari pengawasan orang tua, anak adalah amanah yang harus mereka pertanggung jawabkan kelak pada yang Maha pencipta .Mereka berkewajiban untuk mendidik dan membesarkannya, hingga mereka dewasa dan berumah tangga.

Pada akhirnya  Ayah dan ibu akan mengalami masa-masa tua, dimana anak-anaknya yang sudah memilki keluarga masing-masing tentulah tidak akan tinggal lagi dengan mereka. Yah, itulah roda kehidupan yang harus di jalani dengan rasa syukur selalu pada yang Maha Kuasa.

Menjalani kehidupan di masa tua, tidaklah semudah ketika masih kuat dan bertenaga. Apalagi bagi orang tua yang sudah mulai sakit-sakitan, mereka tentunya membutuhkan orang lain yang bisa mendampinginya. Dalam hal ini , tentulah orang yang terdekat dengannya, seperti suami atau istri dan  anak-anaknya, serta mungkin juga cucunya yang telah besar dan dewasa.

Pada masa-masa ini, mereka sangat butuh perhatian dari pasangannya dan anak-anaknya.Mereka sangat merindukan kehadiran anak-anaknya kembali setelah mereka berjauhan karena aktifitas anak-anak yang berbeda-beda.Walaupun orang tua memahami anak bukanlah milik mereka,tapi titipan Allah semata. Namun rasa memiliki mereka yang tinggi membuat mereka selalu ingin berdampingan dengan anak-anaknya. Bahkan mereka rela mengasuh cucunya ,yang merupakan buah hati juga dari anak-anaknya. Terkadang kasih sayang orang tua pada cucu-cucu mereka, juga melebihi kasih sayangnya pada anaknya sendiri.

Bagaimana mewujudkan silaturrahmi yang baik antara orang tua, anak dan cucu , agar tetap mengetahui perkembangan masing-masing?. Bagaimana pendidikan juga dapat  berlangsung terus walau orang tua sudah menjadi seorang kakek dan juga nenek.

Pada Salah satu keluarga Besar  yang tinggal di sebuah desa yang berada di  kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, yang berada di propinsi Sumatera Barat. Beliau merupakan salah seorang ulama yang sudah berusia 81 tahun dan istri beliau berusia 76 tahun, nama beliau H. Bustamam dan istri beliau Jum'aniar.Alhamdulillah masih dikaruniai umur panjang oleh Allah SWT hingga saat ini.

Beliau memiliki 14 orang anak,Namun sekarang hanya tinggal 11 orang yang hidup. 2 orang meninggal ketika masih kanak-kanak, sedangkan 1 orang lagi meninggal di usia dewasa dan masih bujangan.Alhamdulillah di usia beliau sekarang ini , beliau sudah memiliki cucu yang berjumlah 33 orang dari 10 orang yang sudah berkeluarga, dan Alhamdulillah baru lahir 1 minggu yang lalu cicit,yaitu anak dari cucu nomor 2 yang tertua.

Kebahagian menjadi bertambah , karena sebelas anak beliau sudah menjadi nenek dan kakek dengan kehadiran satu orang cicit ini. Para cucu juga sudah menjadi om dan tante, meski mereka masih ada yang berusia 2 tahun , yang merupakan cucu yang terkecil saat ini.

Jika dihitung semua jumlah keluarga besar anak,menantu,  cucu, dan cicit serta beliau dan istri sekitar 60 orang. Sungguh angka yang luar biasa kan ? bagaimana mengenalnya semuanya ?. Tentu tidaklah susah, karena beliau membuat pertemuan rutin 1 kali dalam 2 bulan. Pertemuan ini beliau jadwalkan dan tetap berkoordinasi dengan anak-anak beliau, terutama yang berdomisili jauh dan butuh waktu perjalanan  yang agak lama.

Pada pertemuan semua anggota keluarga, selalu ada acara makan bersama dengan bawaan masing-masing dari anggota keluarga yang datang, sehingga sealu tersedia makanan dan tidak kekurangan. Pada acara inti semua duduk melingkar di lantai yang sudah di alas dengan karpet dalam ruangan  keluarga yang cukup panjang sekitar 10 m, hanya beberapa orang yang duduk di atas kursi . Beliau dan istri beliau duduk di atas dan beberapa anak laki-laki yang lebih tua.

Acara pertama akan di buka oleh anak tertua, atau boleh juga cucu dengan membacakan ayat Al-qur'an serta pengantar acara. Kemudian lanjut pada acara inti, yaitu ceramah agama dan nasehat atau tausiyah dari beliau.Semua mendengarkan dengan baik,beliau selalu mengingatkan pendidikan cucu-cucu beliau yang harus dilaksanakan oleh anak dan menantunya.Beliau juga mengingatkan selalu akan pentingnya kehidupan akhirat nantinya.jangan pernah terlena dengan kehidupan dunia yang fana ini. "Akhiratlah kampung kita sebenarnya.Kita akan kesana semuanya kelak".kata beliau.

Setelah selesai tausiyah, acara selanjutnya penyampaian permasalahan atau berita dari anak tertua sampai anak terkecil beliau.Hal ini untuk mengetahui semua perkembangan anggota keluarga   yang dapat diketahui secara bersama baik tentang anak-anak maupun cucu beliau, agar dapat saling membantu dan meringankan yang sedang dalam kesusahan.

Permasalahan lainnya yang bisa diselesaikan dalam musyawarah keluarga, akan disepakati secara bersama, dalam mengambil keputusan.Jika ada persoalan yang essensial dan tidak layak disampaikan dalam forum keluarga,karena di hadiri oleh cucu-cucu juga, hal ini akan dibicarakan secara khusus bagi anak- anak yang terkait terutama anak tertua dan yang dituakan dan biasanya dijadwalkan juga.

Demikianlah kegiatan rutin yang di lakukan oleh beliau terhadap anak dan cucu beliau, dalam melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap mereka. Di samping itu ,pertemuan rutin ini dapat mempererat silaturrahmi antara sesama anak dan cucu, serta  dapat menghibur beliau dan istri beliau juga.

Selain itu ada kegiatan rutin dalam hal perawatan dan penjagaan beliau yang disepakati bersama oleh anak-anak beliau.Hal ini merupakan juga bagian dari perbincangan para anak-anak yang tidak dapat sepenuhnya mendamping beliau,karena berbagai aktifitas yang berbeda.

Namun demikian,menjadi seorang kakek dan nenek tidaklah puas hanya beremu dalam waktu 2 bulan sekali. Mereka akan sangat senang sekali jika anak dan cucunya bergantian datang melihat beliau di waktu- waktu lainnya yang tidak beliau jadwalkan.

Kunjungan anak-anak ini membuat mereka bahagia dan tetap bersemangat, walau hari sudah semakin senja.Harapan yang beliau sampaikan saat berkumpul  dengan suara yang sedikit tersedu,"Saat ini kita bisa berkumpul semuanya, akankah kelak kita masih bisa berkumpul seperti ini ?semoga di akhirat nanti kita tetap bisa berkumpul semuanya kembali di syurgaNya. Aamiin.

Meski di usia menjelang senja ini, beliau masih tetap mendidik anak-anak dan menantu beliau, juga pada cucu-cucu beliau.Beliau selalu berpesan untuk terus belajar agama. Kata beliau"Apa yang ayah sampaikan tidaklah seberapa ",Oleh karena itu harus terus belajar dengan cara membaca,bertanya dan mengamalkannya".

#Selamat Hari Guru, orang tua juga guru#

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun