Mohon tunggu...
Maimunah S. Cahyono
Maimunah S. Cahyono Mohon Tunggu... -

Hanya Ibu Rumah Tangga, yg menyempatkan diri untuk belajar bersama anak-anak PAUD.\r\n\r\nKegiatan tambahan, belajar Mencintai kata, belajar menghargai kata, belajar untuk menulis kata-kata, berharap terangkai menjadi kalimat indah penuh makna.\r\n\r\nTerus Belajar, Terus Mencoba, Terus Berbuat...\r\nBerharap hidup akan lebih Indah dan Bermakna. Berharap akan Indah Pada Waktunya....\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Bersama Alfamart

7 Oktober 2011   13:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  [caption id="attachment_134429" align="alignleft" width="224" caption="Belajar bertransaksi dengan kasir ALFAMART yang cantik dan ganteng"][/caption]   Pada tahun ke dua saya bekerja di Serang ini, saya teringat orang-orang di sekitar tempat tinggal saya ramai sekali membicarakan tentang ALFAMART. Karena di wilayah itu baru di buka minimarket, jadi masih gencar-gencarnya ALFAMART memberikan kejutan-kejutan untuk konsumennya. Sampai-sampai setiap habis belanja, saya tidak membuang struk belanjaan saya. Karena waktu itu saya berharap sekali dapat hadiah ataupun souvenir dari ALFAMART.   Menjelang sore hari, pasti ada tim ronda sore ALFAMART mengeliling kampung satu hari dalam sepekan. Dengan di temani si ALBI (badut / maskot ALFAMART), tim ronda sore ALFAMART dengan salam dan sapa yang indah, menambah semangat kami untuk mendekati mereka.  ” Hemm, pintar sekali ya ALFAMART menarik perhatian konsumennya ” pikirku waktu itu.   Meski terkadang yang saya dapat hanyalah satu tangkai bunga, tapi saya senang sekali. Akhirnya, setiap kali saya dapat bunga dari ronda sorenya ALFAMART,sayapun mengumpulkannya menjadi satu, saya masukan kedalam vas bunga pemberiaan mantan pacar saya (Suami). Sayapun meletakkan vas bunga itu di atas Televisi di kamar kost saya waktu itu. ” Wah lumayan, kalau harus membeli berapa tangkai bunga ini, pasti sudah berapa uang yang harus saya keluarkan” ungkapku dalam hati. Tapi, tak jarang juga lho dari ronda sore itu saya mendapatkan peralatan mandi, kecap, ataupun mie instan. Bagi saya, meski itu tidak seberapa harganya, namun ada kepuasan tersendiri. ALFAMARTtelah membuat saya jatuh cinta kepadanya, sejak saat itu sampai saat saya menulis cerita ini. I love You ALFAMART. Kini ALFAMART di tempat saya tidak lagi mengadakan ronda sore. Coba ya, kalau diadakan lagi acara itu, pasti tambah seru. Tapi, dont worry ALFAMART, saya pasti tetap mencintaimu. Sejatinya orang yang saling mencintai, dia tak hanya mengharap sesuatu dari orang yang di cintai,tapi diapunsanggup memberi. Karena saya mencintaimu, maka dari itu akan saya berikan senyuman terindah untukmu. Hem….. Dengan seiringnya waktu berjalan, saya pun merubah profesi. Dari pegawai kantoran menjadi seorang Ibu Rumah Tangga yang menyempatkan diri menjadi seorang guru TK. Saya rasa, menjadi seorang Ibu Rumah Tangga, dan menjadi seorang guru TK, bukan berarti saya tidak lagi mengenal dan mencintai ALFAMART. Justru, dengan pekerjaan baru saya itu menuntut saya lebih akrab dengan ALFAMART. Bagaimana tidak, setiap kebutuhan anak dan kebutuhan keluarga, saya pasti mendatangi ALFAMART. Begitu pula dengan profesi saya sebagai guru TK. Di sekitar tahun 2005, di Kabupaten Serang, IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) yang saya ikuti, bekerjasama dengan ALFAMART untuk menyelenggarakan sebuah even, yang bertepat di alun-alun kota Serang. Dari berbagai kegiatan lomba ada disana, mulai dari fashion show, mewarnai, lomba menari, lomba adzan dan yang lainnya. ” Hemm, tambah keren saja ALFAMART Anak-anak sangat terlihat antusias mengikuti perlombaan. Apalagi di tambah si ALBIyang lucu dan menggemaskan. Tidak hanya itu, ALFAMART pernah menjadi rekan kerja kami yang mengasyikkan. ” Kok bisa...?” Di suatu hari, di bulan Maret yang lalu. Kebetulan waktu itu kami memasuki pelajaran dengan tema pekerjaan. Tentu kami sebagai guru TK ingin mengenalkan mereka (anak-anak didik) kami tentang bermacam-macam pekerjaan. Mulai dari polisi, petani,tukang pos, sopir, pramuniaga dan yang lainnya. Dan salah satu pekerjaan yang kami kunjungi adalah pramuniaga / pelayan toko. Jadilah kami mengunjungi ALFAMART di dekat sekolahan kami. Nah, kenapa waktu itu kami terbesit ingin mengenalkan anak-anak TK dengan ALFAMART. Bukan berarti mereka tidak pernah ke ALFAMART, lho...justru rumah anak-anak didik kami tidak jauh dari ALFAMART. Saya rasa mereka lebih mengenal ALFAMART, apalagi orangtua mereka semua karyawan di sebuah kawasan modern industri itu, setidaknya sebulan sekali mereka pasti belanja ke ALFAMART. ” Kalau mau mengajarkan mereka untuk berbelanja, mengapa harus di ALFAMART ?, kan di warung-warung juga bisa kalau hanya sekedar untuk itu ” pasti anda yang membaca cerita saya ini berkomentar. Memang, kalau hanya sekedar untuk mengajarkan mereka berbelanja tidak harus di ALFAMART. Dan mengapa juga harus mengajarkan mereka untuk berbelanja. Orang kita saja yang waktu kecil tidak di ajarkan belanja, justru sekarang senang sekalishoping.. Mungkin kalau ke arah sana kita berpandangan, pasti kita akan berfikiran seperti itu. Tapi, waktu itu kami memilih ALFAMART sebagai objek kunjungan pada study kami, karena kami yakin ALFAMART bisa memberikan layanan yang terbaik pada setiap konsumennya. Selain itu juga dengan membawa 46 siswa tanpa dampingan orangtua, menurut saya aman kalau kami berada disana dari pada di toko yang lain. Dan hari itu, di jum’at pagi yang ceria anak-anak kami ajak ke ALFAMART dekat sekolah. Awalnya saya berfikir, kira-kira kerepotan dan membuat kami malu tidak ya ketika kami mengajak anak-anak pergi ke ALFAMART, karena kekreatifan mereka nantinya. Ada juga satu kekhawatiran kami, hari sebelumnya kami tidak membicarakan terlebih dahulu kepada management ALFAMARTdi dekat sekolah kami itu, bahwasanyakami hari ini akan mengunjungi mereka. Maklum hari itu adalah pengalaman pertama kami mengunjungi minimarket seperti ALFAMART. Sebelum semua masuk ke dalam,saya sendiri dulu menghadap kasir pagi itu, anak-anak dan guru yang lainnya menunggu di luar, dan kasir itupun menunjukkan saya agar bertemu langsung dengan atasan mereka. Dengan penjelasan saya, akhirnya si bapak menerima kunjungan kami hari itu. ” Dengan senang hati, silahkan bu...!” ajak si bapak kepada saya. Kami pun membagi berapa kelompok, supaya anak-anak bisa leluasa mengenal education yang kami berikan hari itu, selain itu juga, kami ingin memberikan kesempatan kepada konsumen lain untuk melakukan transaksi. Di sela-sela kunjungan kami di dalam ruang ALFAMART, sesekali saya melihat pramuniaga dan kasir. Saya mengira mereka akan cemberut atau apalah karena merepotkan mereka. Ternyata hari itu membuat saya terkagumkan. Saya tidak melihat satupun wajah mereka meninggalkan kesan yang tidak enak kepada kami. Akhirnya kamipun memutari ruangan, melihat banyaknya etalase yang mememnuhi ruangan itu. Saya dan rekan guru yang lainnya, memberitahu jajanan apa yang sebaiknya di konsumsi oleh anak seusia mereka, mengenalkan nama & tugas-tugas karyawan ALFAMART, serta pendidikan moralpun kami sampaikan. ” Ini sebuah toko, banyak orang yang berkunjung di dalam ruangan ini, jadi kitapun harus mengormati mereka. Kita tidak boleh membawa satu barangpun yang ada dalam ruangan ini sebelum membayar ke kasir, karena perbuatan ini di katakan sebagai mencuri. Meski tidak ada yang melihat, tapi ALLAH Maha Melihat. Jika harus membeli sesuatu, maka belilah sesuai dengan kebutuhan kita saja, dan sebaiknya dari rumah kita sudah punya rencana atau catatan, barang apa saja yang harus kita beli.” Itulah pesan yang kami sampaikan kepada anak-anak didik kami hari itu. ” Kalau mas ini, tugasnya sebagai pramuniaga ” ungkap salah satu guru sambil mendekati pramuniaga itu. ” Pramuniaga itu apa bu guru ?” tanya seorang anak ” Pramuniaga itu artinya pelayan toko, tugasnya melayani pembeli seperti kita, menata dan memeriksa barang-barang yang ada di dalam toko ini ” jawab rekan saya sambil menatap mereka. Karena di dalam ALFAMARTbanyak sekali ragam makanan serta warna, sambil mereka mengambil barang yang ingin di beli, sesekali sayapun bertanya kepada mereka warna kemasan dan makanan apa yang sedang mereka lihat. Sampailah kami di depan kasir. Tandanya kunjungan kami akan segera berakhir. ” Mbak ini tugasnya sebagai kasir. Kasir itu orang yang menerima uang, tempat kita membayar barang apa yang kita beli ” jelas saya sambil melihat si mbak kasir tersenyum dengan indahnya di pagi itu. [caption id="attachment_134428" align="alignleft" width="224" caption="Antri saat belajar bertransaksi dengan kasir ALFAMART"][/caption]   Dengan antrian panjang, hanya dengan menerima 2 lembar uang kertas dari setiap anak. Tak sedikitpun saya melihat ketidak ramahan mereka terhadap kami. Justru, mereka melayani anak-anak dengan senang hati. Sebagai manusia saya merasa yakin, di dalam hati mereka pasti ada sedikit kekesalan. Tapi rasa itu, sedikitpun mereka tidak tampakkan kepada kami. Dan tidak jarang pula para pramuniaga tadi sebentar-bentar membereskan snack ringan yang terjatuh, karena sedikit ketidak hati-hatian anak-anak kami. Tetapi, ketika saya dan rekan guru yang lain ingin membereskan, para pramuniaga itu melarang kami. Dan akhirnya mereka yang membereskan makanan yang sempat terjatuh dari atas etalase itu. Setelah semuanya selesai. Saya dan rekan gurupun bersalaman dengan para pramuniaga dan kasir ALFAMART yang ramah-ramah itu. ” Terima kasih bu atas kunjungannya di ALFAMART kami, semoga berkesan. Dan mohon maaf apabila pelayanan kami kurang memuaskan.” ungkap si bapak, yang ku kira dia adalah ketua regu di shif pagi itu. Dengan penuh kenangan, dihantar senyuman para karyawan ALFAMART, akhirnya kami pun meninggalkan mereka pagi itu, dan segera menuju ke sekolah. Hingga hari ini kesan indah itu masih saya rasa. Semakin banyaknya pesaing ALFAMART, tapi tidak ada satupun ALFAMARTdi daerah saya sampai tutup karena bangkrut, disebabkan tidak ada konsumen yang datang. Justru semakin hari, ALFAMART semakin ada dimana-mana. Setiap sudut kota pasti ada ALFAMART.Hebatnya lagi ALFAMART ada yang buka sampai dengan 24 jam. Hemm, nggak hanya rumah sakit ya, ALFAMART juga ingin memberikan yang terbaik untuk konsumennya. Ketatnya persaingan, justru memacu tim pemasaran PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), pengelola jaringan minimarket ALFAMART semakin kreatif saja. Banyak cara yang mereka lakukan, mulai dari peduli pendidikan sampai dengan even-even lain yang mengundang banyak peminat. Seperti kali ini, menjelang Ulang Tahun ALFAMARTyang ke 12. ALFAMART mengadakan sebuah kompetisi menulis SEMARAK ULTAH ALFAMART-KOMPASIANA SHOP & BLOG. Sebagai pencinta ALFAMART, tentu tak salah dong kalau saya ikut meramaikan acara ini. Dan biar anda semua tahu, tulisan saya ini bersumber dari hati dan kenangan yang pernah terpatri lho..hehehe... Yang lebih membuat saya terpukau. Saat membaca dan mendengar bahwa ALFAMART begitu banyak mendapat prestasi. Mulai dari Most 1 Recomended Brand, Best Brand Gold, Digital Marketing Award, Service Quality Award, Corporate Image Award, Superbrans Award, Top Brand, dan mendapatkan REBI (Rekor Bisnis) Award pula. Hemm, 4 jempol dech untukmu ALFAMART. Benar-benar kagum saya padamu ALFAMART, BELANJA PUAS HARGA PAS....Sepertinya, kata-kata ini pas sekali untukmu. Anak TK aja tau ALFAMART. Hari gini nggak kenal ALFAMART, apa kata dunia..!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun