"Wiji, singkirkan bunga ini!" teriaknya murka.
Sekretarisnya tergopoh-gopoh mengambil bunga itu dan membawa keluar.
Doni menggeram. Ia bertekad menangkap basah pelakunya.
Tengah malam ia kembali ke kantor dan berbaring di sofa. Paginya, ia buru-buru bersembunyi di bawah meja.
Tiba-tiba pintu terbuka, seseorang berjalan ke meja dan meletakkan sesuatu.
Doni berdiri dan terperanjat. "Adelia?"
Wanita berpakaian cleaning service itu terlonjak. Ia menarik belati dari saku. Dihunjamnya keras.
Doni mengelak. "Kenapa, Del?"
"Kau merusak adikku. Dia hamil anakmu!" Ia kembali menghunjam membabi buta.
"Tenang, Del. Aku akan bertanggung jawab!"
"Bagaimana dengan bayi di rahimku?" raungnya histeris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H