Sebagai pengemudi yang awam masalah mesin, tentu kita akan merasa cemas bila muncul hal-hal yang tidak wajar saat berkendara. Seperti yang saya alami dalam perjalanan dari Kota Jambi menuju Candi Muaro Jambi pada cuti bersama perayaan Imlek, seminggu yang lalu.
Saya mengendarai Toyota Avanza Tipe G; 1,3 keluaran akhir tahun 2012. Jika dihitung usianya sudah 10 tahun. Namun, mobil ini sejak dari buka bungkus hingga sekarang jarang sekali berulah.Â
Pemeliharaan rutin dilakukan bila hendak perjalanan jauh ke luar provinsi atau bila kilometer sudah menunjukkan waktunya ganti oli. Karena penggunaannya hanya untuk bepergian bersama keluarga. Sedangkan untuk bekerja dan aktivitas sehari-hari, kami biasa menggunakan kendaraan beroda dua.
Hal ini yang membuat saya cemas saat di tengah perjalanan lampu indikator mesin tiba-tiba menyala terus-menerus. Saya kuatir ada sesuatu yang salah pada mesin kendaraan.Â
Saya menepi dan mematikan mesin. Tak berapa lama saya nyalakan lagi, namun tetap indikator mesin tak mau padam. Sangat meresahkan, apalagi pada hari libur jarang ada bengkel mobil yang buka.
Saya teringat dengan teman kantor yang paham mesin. Sedikit berharap agar ia bisa datang untuk mengecek. Saya segera menghubunginya, ternyata ia sedang berlibur keluar kota bersama keluarga. Ia memberikan beberapa tips untuk dicoba. Berikut ini sarannya:
1. Â Cek tangki bahan bakar. Apakah sudah tertutup rapat? Bila belum, segera rapatkan.
2.  Matikan mesin. Buka kap mobil. Di sebelah kanan depan ada rumah sekring, tarik ke atas untuk membukanya. Pada tutup rumah sekring  ada gambar petunjuk denah sekring. Cabut sekring EFI sebentar, tunggu beberapa menit baru pasang lagi biar reset EFI. Lalu pasang lagi. Di sudut itu tersedia alat penjepit plastik untuk mencabut sekring. Setelah terpasang, coba nyalakan kendaraan. Bila lampu indikator mesin masih nyala, segera matikan kendaraan.
3.  Cabut kabel (-) aki beberapa menit, lalu pasang lagi  dan nyalakan mesin.
4. Â Bila lampu indikator masih juga menyala, sudah saatnya untuk menghubungi bengkel mobil terdekat.
Saya segera keluar mengecek tangki, ternyata sudah tertutup rapat. Lalu saya membuka kap mobil dan mencoba membuka rumah sekring. Ternyata tidak sesulit dalam imajinasi saya. Penutupnya cukup ditarik ke atas dan denah sekring juga gampang dibaca. Saya mencabut sekring EFI dan mendiamkan beberapa lama. Setelah memasangnya kembali, saya menstater ulang. Tak lama indikator mesin padam. Saya bisa berkendara dengan tenang.
Sebelum membawa kendaraan ke bengkel, ada baiknya untuk mengecek dan melakukan perbaikan ringan lebih dahulu.Â
Kotabaru, 30 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H